Keempat, paparnya, kata, macam-macam itu, konotasinya bisa disampaikan kepada orang atau kepada Alquran-nya. Macam-macam itu surat Al Maidah 51 yang berarti pelecehan.
"Kelima, kata takut-takut dalam pidato Ahok itu maksudnya takut pilih terdakwa nanti masuk neraka. Berarti konteksnya itu pilkada, sekaligus melecehkan muslim yang memilih nonmuslim sebagai pemimpinnya," katanya.
Dan keenam, kata dibodohin itu lanjut Habib Rizieq, berarti bukan saja menyampaikan warga Pulau Seribu dibohongi Al Maidah, tapi juga dibodohi. Ini semakin mempertegas penodaan yang dilakukan terdakwa.
"Kalau terdakwa menyampaikan tanpa menyebutkan siapa orangnya, berarti ini mencakup semua. Bukan hanya penodaan Alquran tapi juga penghinaan pada Rasulullah SAW, nabi, para sahabat, dan seluruh umat muslim," ungkapnya.