SIAPA yang tak mengenal tokoh Jack dan Rose Dawson dalam film 'Titanic'. Kisah cinta pasangan kekasih tersebut berhasil membuat para penontonnya meneteskan air mata meskipun cerita mereka hanyalah fiktif belaka.
Lebih dari satu abad telah berlalu sejak kapal yang terkenal megah itu tenggelam pada 15 April 1912. Tragedi itu menyimpan sejuta cerita termasuk kisah cinta sejati yang nyata dari pasangan Ida dan Isodor Strauss.
Kala itu, sepasang suami tersebut melakukan perjalanan bersama dan menjadi salah satu penumpang Titanic. Menurut keterangan seorang sahabat dari Isidor, pasangan tersebut dikenal sebagai suami-istri yang setia dan kerap berpergian bersama. Bahkan, ketika Isidor harus pergi sendirian untuk urusan bisnis, keduanya akan senantiasa saling berkirim surat.
Ida dan Isodor Strauss. (Foto: The Vintage News)
Bukti kesetiaan cinta mereka terbungkus menjadi satu dengan kisah memilukan tenggelamnya kapal Titanic.
Ida Straus telah mendapatkan tempat di sekoci nomor delapan ketika Titanic nyaris tenggelam. Pada dasarnya Ida akan menjadi salah satu penumpang yang selamat dari Titanic jika saja ia tak meninggalkan sekoci.
Tepat sebelum sekoci diturunkan, Ida berubah pikiran dan memilih turun mendampingi suaminya yang masih berada di Titanic. Ida dengan tegas memutuskan untuk setia dan menepati sumpah pernikahan mereka yang telah berlangsung selama 40 tahun.
"Kita telah hidup bersama selama bertahun-tahun. Ke mana pun kau pergi, aku akan ikut," kata Ida pada suaminya kala itu. (rav)
Rosalie Ida Strauss merupakan seorang perempuan keturunan Jerman-Amerika. Ia lahir di Worms, Jerman pada 1840. Ketika menginjak usia 22 tahun, Ida resmi menjadi nyonya Straus setelah dipinang oleh Isidor (26) yang berprofesi sebagai pengusaha. Pria kelahiran Palatinate tersebut adalah pemilik Macy’s Department Store, New York, Amerika Serikat (AS).
Dengan kekayaan yang dimilikinya, uang bukanlah menjadi masalah bagi Isidor. Dan ia bisa disebut sebagi seorang 'milyuner' di masa itu.
Ida dan Isodor Strauss saat Muda. (Foto: The Vintage News)
Pernikahan Ida dan Isidor dikaruniai tujuh orang anak. Namun, satu di antaranya meninggal ketika masih bayi.
Pada awal 1912, pasangan tersebut menikmati musim dingin di Eropa dan menghabiskan waktu di Cape Martin, Prancis selatan. Kemudian pada awal April, pasangan itu kembali ke rumah di New York, dengan RMS Titanic.
Tak disangka-sangka, kapal yang diklaim tidak akan bisa tenggelam itu, dalam perjalanannya menabrak sebuah gunung es. Semua orang panik dan bergegas menuju dek untuk mendapat tempat di sekoci. Kala itu, petugas berwenang mengutamakan wanita dan anak-anak. Tetapi sebagai penumpang elite, Isidora telah mendapatkan tempat khusus di sekoci nomor delapan bersama dengan istrinya.
Secara mengejutkan, Isidor justru menolak kesempatan untuk selamat itu.
"Aku tak akan pergi lebih dulu dari pria-pria lain," tegas Isidora pada Kolonel Gracie. (rav)
Mengikuti suaminya, Ida kemudian bersikukuh memaksa pelayan barunya Ellen Bird untuk masuk ke sekoci. Saat perempuan asal Inggris itu ragu, Ida kemudian memberikan mantel bulu mahalnya untuk menyelimuti tubuh Ellen dengan berkata bahwa ia tak lagi membutuhkannya.
Kemudian Kolonel Gracie dan sejumlah rekan mencoba membujuknya. Namun, Ida tetap bersikeras menolak masuk ke sekoci. Ia tak mau berpisah dari pria yang ia cintai.
"Aku tak akan berpisah dari suamiku. Kami akan hidup atau mati bersama," tolak ida saat itu.
Lukisan yang Menggambarkan Kondisi terakhir Ida dan Isidor di Titanic. (Foto: The Vintage News)
Ida dan Isidor kali terakhir terlihat di dek dalam kondisi saling berpegangan tangan. Seorang saksi mata yang melihat mereka mendeskripsikan adegan yang terjadi kala itu sebagai, 'momentum luar biasa yang menunjukkan cinta dan kesetiaan.'
Sepasang suami-istri itu akhirnya pergi untuk selama-lamanya bersama tenggelamnya kapal RMS Titanic di Laut Atlantik yang dingin.
Jasad Isidor kemudian ditemukan di lautan dan dibawa ke Halifax, Nova Scotia untuk diidentifikasi. Setelah itu, jenazah sang milyuner dibawa ke New York. Namun, sayang tubuh istri tercintanya tak pernah ditemukan.
Sebuah cenotaph atau monumen yang bentuknya mirip nisan didirikan di Mausoleum, Woodlawn Cemetery di Bronx untuk mengenang kisah cinta luar biasa dari Ida dan Isidor di Straus
Monumen Ida dan Isidor Strauss. (Foto: The Vintage News)
Sebaris kutipan dari Kidung Agung tertera di sana.
"Air sebanyak apa pun tak akan memuaskan dahaga cinta, juga tak bisa membanjiri atau menenggelamkannya," bunyi kutipan yang menggambarkan cinta besar pasangan Strauss. (rav)