"Nenek moyang mereka pernah bermukim di Situs Fromadi dengan mendirikan rumah panggung, selain itu juga mendirikan Karwari atau rumah laki-laki yang sakral," katanya.
Rumah karwari, kata Hari, berbentuk tinggi dan bulat dengan atap kerucut yang digunakan sebagai tempat menyimpan tengkorak-tengkorak dan seruling keramat.
"Rumah Karwari hanya bisa diakses oleh kaum laki-laki, kaum perempuan tidak diperbolehkan memasuki rumah ini," katanya.
Alumnus Kamus Universitas Udayana Bali itu mengatakan, gelang kaca dan manik-manik yang ditemukan di Situs Fromadi menunjukkan bahwa pada masa prasejarah, manusia yang menghuni tempat tersebut telah mengenal perhiasan tubuh.
"Keberadaan gelang kaca dan manik-manik di situs ini, diperkirakan berasal dari luar Papua melalui serangkaian tukar menukar dalam perdagangan. Apalagi situsnya terletak di pesisir pantai," katanya.
(Salman Mardira)