WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan berdialog dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melalui sambungan telefon. Pada dialog itu, Trump mengundang Duterte untuk mengunjunginya di Gedung Putih.
Sebagaimana dikutip dari CBS News, Minggu (30/4/2017) pihak Gedung Putih mengklaim, pada kunjungannya nanti, Duterte dan Trump akan mendiskusikan pentingnya aliansi antara AS dan Filipina yang saat ini menuju arah yang sangat positif.
Hubungan AS-Filipina sempat memburuk ketika Barack Obama masih menjadi presiden. Duterte tidak segan mengeluarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Obama karena mantan Presiden AS itu memberikan kritikan kebijakan perang narkoba sang presiden Filipina.
Kampanye anti-narkoba Duterte banyak menuai kritikan dari Barat karena dianggap kejam dan tak pandang bulu. Akibat kebijakan tersebut sudah ada ribuan orang, diduga gembong dan pengguna narkoba, meninggal dunia semenjak Duterte memimpin Filipina
Namun semenjak Trump terpilih, Duterte tidak segan memuji Presiden AS itu. Bahkan pada Desember 2016, Duterte menyebut Trump memuji kebijakan anti-narkobanya. “Ia (Trump) ingin saya sukses dalam kampanye saya terkait masalah narkoba,” ujar Duterte.
Gedung Putih juga mengklaim, Trump dan Duterte sempat mendiskusikan masalah Korea Utara pada sambungan telefon tersebut. Sebelumnya juga sudah diwartakan, Duterte mendesak agar Gedung Putih bijaksana dan sabar dalam berhadapan dengan Korut.
(Emirald Julio)