Namun karena di Indonesia jarang ada yang menjualnya. Pemilik gelar matematika dari perguruan tinggi di Inggris tersebut menjadikan nasi padang sebagai gantinya. Mewarisi darah Minang dari kakek dan neneknya membuat diplomat berusia 62 tahun itu juga suka menyantap makanan khas Sumatera Barat.
Selain itu, Dato’ Seri juga kagum dengan keragaman kenampakan alam di Indonesia. Dia kadang merasa heran karena satu kota dengan kota yang lainnya bisa begitu berbeda, padahal masih dalam satu kedaulatan.
“Indonesia itu unik. Tiap tempat ada kelebihan. Banyak kota yang bedanya jauh, misal Bali dengan Medan dengan Manado. Beda sekali. Tetapi masing-masing ada keindahan yang lebih dari kota lainnya,” ucap dia.
(Silviana Dharma)