WASHINGTON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyerukan agar China segera membebaskan janda Liu Xiaobo dari statusnya sebagai tahanan rumah. Ia juga meminta kepada otoritas setempat untuk membiarkan Liu Xia keluar dari negara tersebut sesuai keinginannya.
“Saya minta pemerintah China membebaskan Liu Xia dari statusnya sebagai tahanan rumah dan mengizinkan dia meninggalkan negaranya,” kata Tillerson beberapa jam setelah mendengar kabar meninggalnya pemenang Nobel Perdamaian dunia, Liu Xiaobo, seperti disitat dari Voice of America (VOA), Jumat (14/7/2017).
Tak lupa, mantan bos ExxonMobil tersebut juga memuji perjuangan Liu semasa hidup. “Dalam perjuangannya untuk kebebasan, kesetaraan, dan peraturan konstitusional di China, Liu Xiaobo mewujudkan semangat manusia yang layak mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian. Dalam kematiannya, dia menegaskan kembali keterpilihannya oleh Komite Nobel,” terangnya.
Seruan Tillerson kemudian digaungkan oleh Duta Besar AS di China, Terry Branstad. Ia menyebut Liu sebagai advokat pemberani yang mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan demokrasi dan kebebasan.
“Saya sependapat dengan Menlu Tillerson dan turut berdukacita atas kematian Liu Xiaobo,” ucapnya.
Branstad lebih lanjut menggambarkan kepergian Liu sebagai kehilangan besar bagi China. Bukan karena tahanannya belum menyelesaikan masa hukuman, tetapi Negeri Tirai Bambu, menurut dia, sudah kehilangan seorang teladan bangsa yang berprinsip dan patut dihargai, juga dipuja.
“Untuk itu, kami sekali lagi meminta agar China membebaskan Liu Xia dari tahanan rumah. Izinkan dia dan keluarganya melakukan perjalanan sesuai keinginan mereka,” ungkapnya.