Waduh! 547 Siswa Anggota Paduan Suara Jerman Alami Kekerasan Seksual

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 19 Juli 2017 08:32 WIB
Paduan suara Regensburg menjadi salah satu kelompok paling terkenal di Jerman (Foto: Express Tribune)
Share :

REGENSBURG – Masyarakat Jerman tengah dihebohkan dengan kabar pelecehan seksual yang menimpa sedikitnya 547 siswa sekolah dasar (SD). Kasus pelecehan seksual tersebut terjadi pada rentang 1945 hingga 2015 berdasarkan temuan yang dirilis oleh laporan independen.

Dokumen setebal 440 halaman itu dikumpulkan oleh pengacara bernama Ulrich Weber. Pelecehan seksual itu menimpa para anggota paduan suara dari Sekolah Katolik Regensburg Domspatzen yang terkenal di Jerman.

Para anggota itu disiksa layaknya berada di kamp konsentrasi Nazi. Mereka tidak bisa begitu saja melarikan diri. Mereka yang berupaya keluar dari paduan suara, dipaksa kembali ke sekolah hanya untuk dipukuli dan dipermalukan di depan anggota lainnya.

Keuskupan Agung Jerman sempat mengkritik keras penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual dan kekerasan tersebut. Namun, mereka mengakui sudah membuat sejumlah kesalahan pada Selasa 18 Juli 2017. Hal itu disampaikan Ulrich Weber dalam jumpa pers.

“Sistem tersebut berfokus pada bagaimana meraih keberhasilan secara musikal dan sebagai paduan suara sampai pada akhirnya tingkat disiplin begitu tinggi sehingga memberikan ruang bagi kekerasan,” tutur Ulrich Weber, mengutip dari The Guardian, Rabu (19/7/2017).

Ia menemukan 547 mantan siswa anggota paduan suara tersebut telah menjadi korban kekerasan fisik dan atau seksual. Dari daftar tersebut, setidaknya 67 orang menderita pelecehan seksual. Ulrich menuding 49 individu, dengan 45 orang di antaranya melakukan kekerasan fisik, dan sembilan orang yang diyakini telah melakukan kekerasan seksual.

“Para korban mendeskripsikan institusi tersebut seperti penjara, neraka, dan kamp konsentrasi. Banyak dari mereka yang menyebut masa tersebut sebagai yang paling kelam sepanjang hidupnya, yang diwarnai dengan kekerasan, rasa takut, serta ketidakberdayaan,” tukas Ulrich Weber.

(Ulrich Weber mengungkapkan laporannya dalam jumpa pers. Foto: Armin Weigel/Associated Press)

Salah satu yang dianggap bertanggung jawab adalah Georg Ratzinger, kakak dari mantan Pemimpin Tertinggi umat Katolik Roma Paus Benediktus XVI. Pria berusia 93 tahun itu diketahui memimpin paduan suara tersebut pada periode 1964-1994. Pada 2010, ia sempat mengakui telah menampar siswa pada dan berkilah dirinya tidak tahu sejauh mana aksi pendisiplinan itu dikategorikan brutal.

Weber mengatakan, Georg Ratzinger sengaja menutup mata dan tidak turun tangan meski tahu praktik tersebut. Pihak Keuskupan Agung Regensburg sudah mengakui kesalahannya di masa lalu dan berkomitmen untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi serta menanganinya dengan baik.

“Kita semua melakukan kesalahan dan belajar banyak dari sana. Kami melihat hari ini bahwa kami bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dan lebih cepat,” tutur Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Regensburg, Michael Fuchs.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya