Mereka yang Kebanjiran Rupiah di Hari Merdeka

SEMARANG - Perayaan peringatan 72 tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) membawa berkah tersendiri bagi pedagang bendera. Bahkan puluhan orang dari Tasikmalaya, Jawa Barat, berdatangan ke Semarang, Jawa Tengah, karena tergiur untung jutaan rupiah dengan berjualan aneka jenis bendera.

"Di sini sebelum Agustus, mulai jualan bendera ini. Ada banyak macamnya, mulai bendera segi empat yang biasa dipasang warga di halaman rumah, ada pula umbul-umbul, dan kain variasi untuk backdrop acara," ujar Ujang Hendri, Selasa (15/7/2017).

Menurutnya, bendera yang paling diburu warga adalah jenis segi empat ukuran sedang. Apalagi, sejak terbit aturan yang menyatakan pemasangan bendera merah putih di permukiman warga dilakukan sebulan penuh, untuk memperingati Kemerdekaan RI.

"Buka mulai pagi sampai sore menjelang maghrib, tapi kalau masih ramai ya dilayani sampai malam. Pas awal Agustus itu banyak warga yang datag untuk membeli bendera. Padahal masih pagi baru buka lapak, tapi sudah lumayan laris," katanya di lapaknya Jalan Setiabudi, Semarang.

Harga bendera yang ditawarkan bervariasi berdasarkan jenis dan ukuran yakni paling murah Rp25 ribu hingga termahal Rp300 ribu. Pada musim peringatan HUT RI pada 2017, dia membawa 20 kodi berbagai jenis bendera. Tak hanya sendiri, terdapat 19 rekannya yang turut berjualan bendera di berbagai penjuru Kota Semarang.

"Rata-rata semua teman membawa 20 kodi. Mereka jualannya enggak jauh dari sini, karena kalau malam kan nginepnya barengan di daerah Semarang atas ini. Kalau untung relatif, ya sekira Rp4 juta atau Rp5 juta, tapi biasanya lebih," ujarnya sambil tertawa.

Keberadaan pedagang bendera di tepi jalan itu disambut positif warga. Mereka mengaku tak perlu jauh ke pasar untuk membeli bendera. Selain itu, harga yang ditawarkan pedagang-pedagang tersebut juga masih bisa ditawar.

"Ini mau beli bendera, kebetulan lewat. Bendera di rumah masih ada sih, tapi ini saya beli baru saja, setahun sekali memperingati kemerdekaan. Masa untuk bendera saja kita berat. Ini tidak ada apa-apanya jika dibanding pengorbanan para pahlawan," kata seorang pembeli, Ahmad Afif. (sym)

(Awaludin)