Peringati Penyerahan Diri, PM Jepang Kirim Persembahan ke Kuil Kontroversial

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 16 Agustus 2017 09:03 WIB
Kuil Yasukuni yang kontroversial (Foto: Kim Kyung-hoon/Reuters)
Share :

TOKYO – Pemerintah Jepang mengadakan peringatan tahunan menyerahnya Negeri Matahari Terbit kepada Pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945. Peringatan tersebut dihadiri Kaisar Akihito, Permaisuri Michiko, Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe, dan ribuan anggota keluarga para tentara yang meninggal akibat perang.

Yang menarik, PM Shinzo Abe kembali memberikan persembahan ke kuil kontroversial, Kuil Yasukuni. Legislator dari Partai Liberal Demokratik (LDP), Masahiko Shibayama mengaku mengirimkan persembahan berupa pohon tamagushi untuk mewakili sang perdana menteri.

Kendati demikian, Shinzo Abe masih menahan diri untuk mengunjungi Kuil Yasukuni yang dianggap kontroversial oleh China dan Korea Selatan (Korsel). Pria berusia 62 tahun itu pertama dan terakhir kali mengunjungi Yasukuni pada Desember 2013. Sejak saat itu, ia hanya rutin mengirimkan persembahan.

Akan tetapi, sejumlah pejabat Jepang sering mengunjungi Kuil Yasukuni yang dibangun untuk menghormati arwah para pahlawan Negeri Sakura. Kantor berita Kyodo melaporkan, Wakil Senior Menteri Luar Negeri Jepang Masahisa Sato bersama sejumlah legislator berkunjung ke Yasukuni untuk memperingati 72 tahun menyerahnya Tokyo kepada Sekutu.

China dan Korsel memandang Yasukuni sebagai cerminan ambisi militer Jepang pada masa Perang Dunia II. Kuil tersebut dibangun untuk menghormati 2,4 juta korban perang di Jepang, termasuk 14 penjahat kriminal kategori A. Sebagaimana diketahui, Negeri Tirai Bambu dan Negeri Ginseng adalah korban dari ambisi Jepang menguasai dunia lewat invasi militer.

Shinzo Abe menghindari kunjungan ke Kuil Yasukuni untuk menjaga perasaan kedua tetangganya itu. Akan tetapi, China dan Korsel tetap menyatakan keprihatinan karena Abe rutin mengirimkan persembahan.

“Kami tidak bisa selain menyatakan sangat prihatin terhadap fakta bahwa perwakilan pemerintah Jepang sekali lagi mengirimkan persembahan serta mengunjungi Yasukuni yang mengagungkan kolonialisme Jepang dan sejarah invasi,” tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Cho June-hyuck, mengutip dari Yonhap, Rabu (16/8/2017).

Media-media Jepang melaporkan, inisiatif Shinzo Abe dilakukan karena ia berupaya menghidupkan pertemuan trilateral dengan China dan Korsel di Tokyo sebelum 2017 berakhir. Jika berhasil diadakan, maka pertemuan trilateral tersebut adalah yang pertama sejak November 2015.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya