Duh! 16 Diplomat AS Alami Gangguan Pendengaran di Kuba

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 25 Agustus 2017 07:32 WIB
Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba (Foto: BBC)
Share :

HAVANA – Sedikitnya 16 orang pegawai pemerintah Amerika Serikat (AS) mengalami gejala sakit pada bagian pendengaran akibat serangan akustik dengan target Kedutaan Besar di Havana, Kuba. Sejumlah staf kedutaan bahkan harus mendapat perawatan khusus akibat gejala tersebut.

Pihak Kuba membantah melakukan serangan tersebut dengan target para diplomat asing yang sedang bertugas. Havana berjanji untuk menyelidiki insiden tersebut. Menurut berita dari Associated Press, para diplomat diduga menderita gangguan akibat perangkat sonik yang mengeluarkan gelombang suara tak terdengar yang bisa menyebabkan tuli.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 pegawai pemerintah AS, anggota dari komunitas kedutaan, mengalami semacam gejala gangguan pendengaran. Kami menganggap insiden ini sangat serius,” tukas juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, dilansir BBC, Jumat (25/8/2017).

Gejala tersebut sebenarnya sudah diketahui oleh staf Kedutaan Besar AS dan satu orang berkewarganegaraan Kanada pada penghujung 2016. Beberapa di antara korban harus dipulangkan dari Kuba. Sementara sisanya dirawat oleh dokter-dokter asal AS yang bertugas di Kuba.

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menyebut insiden tersebut sebagai serangan terhadap kesehatan. Akibat insiden tersebut, Washington mengusir dua orang diplomat Kuba. Padahal, hubungan diplomatik antara kedua negara baru saja pulih setelah membeku selama 50 tahun.

Upaya perbaikan hubungan diplomatik dirintis oleh mantan Presiden AS Barack Obama. Presiden asal Partai Demokrat itu berkunjung ke Kuba pada Maret 2016 sebagai penanda awal pulihnya hubungan kedua negara. Setelahnya, kedua negara sama-sama membuka kembali kedutaan besar di ibu kota masing-masing.

Sementara itu, Presiden Donald Trump justru mengambil langkah berbeda dari pendahulunya. Ia menggulingkan sebagian dari kebijakan Barack Obama terhadap Kuba. Meski demikian, Trump tetap membiarkan sejumlah perubahan yang telah terjadi, salah satunya adalah pembukaan kembali Kedutaan Besar AS di Havana.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya