Kebakaran di Pabrik Gula PTPN X Diduga Kuat Akibat Fermentasi dan Cuaca

Zen Arivin, Jurnalis
Senin 28 Agustus 2017 16:17 WIB
Foto: Zen Arivin/Okezone
Share :

MOJOKERTO - Kebakaran yang terjadi di tempat pengolahan ampas tebu milik Pabrik Gula (PG) Gempol Kerep, di Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diduga akibat fermentasi dan panasnya cuaca.

Hal tersebut disampaikan Didit Haris Setiawan, Kepala Security PG Gempol Kerep yang merupakan bagian dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Menurutnya, kebakaran ini disebabkan karena sisa ampas tebu yang mengandung alkohol.

"Karena mengandung alkohol, kemudian didukung cuaca yang cukup panas, sehingga membuat terbakar. Dugaan sementara itu," ungkapnya kepada awak media, Senin (28/8/2017).

Haris menuturkan, dari informasi yang diterima pihaknya, api mulai muncul dalam tumpukan ampas tebu di lahan bagian barat pabrik sekira pukul 11.00 WIB. Ia menerima laporan itu dari pegawai setempat.

"Setelah dilaporkan, kemudian kita meminta bantuan PMK Mojokerto. Karena khawatir, api terus membesar. Meskipun ada satu mobil PMK milik PG Gempol Kerep yang sudah kita terjunkan," imbuhnya.

Tumpukan ampas tersebut, lanjut Haris, digunakan pihak perusahaan gula yang berdiri sejak tahun 1912 itu untuk produksi. Yakni sebagai bahan bakar ketel yang ada di pabrik itu.

"Yang terbakar ini ampas tebu. Lokasinya berada di luar area produksi meskipun masih berada di dalam pabrik namun tidak mengganggu aktivitas pabrik," terangnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan, sebanyak lima unit mobil PMK diterjunkan guna menjinakkan kobaran api. Satu mobil PMK milik PG Gempol Kerep. Sementara empat mobil berasal dari PMK Kota dan Kabupaten Mojokerto.

Api pun berhasil dipadamkan oleh petugas setelah 1,5 jam melakukan upaya penyiraman. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pihak PG Gempol Kerep sendiri belum bisa memastikan berapa kerugian akibat insiden kebakaran ini.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya