Seperti dinukil dari Guardian, saat bertelefon selama 40 menit, Trump dan Abe sepakat untuk meningkatkan tekanan kepada Korea Utara setelah insiden terbaru penembakan rudal tersebut. PM Abe menyebut, langkah Korut belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan ancaman besar bagi keamanan Jepang. Kedua pemimpin negara juga setuju untuk meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat untuk membahas peluncuran rudal tersebut.
Trump menyatakan, Amerika Serikat berada 100 % di belakang Jepang. Presiden yang dilantik pada 20 Januari 2017 itu juga menekankan komitmen kuat negaranya untuk membela Jepang. Demikian disampaikan Abe kepada wartawan di Tokyo usai berbincang melalui telefon dengan Trump.
"Tindakan memalukan dengan menembakkan misil ke Jepang adalah hal yang tidak diduga sebelumnya, serius dan memberikan ancaman serta kerusakan terhadap keamanan dan perdamaian regional," ujar Abe. Ia juga menyebut, Pemerintah Jepang telah melayangkan protes resmi ke Pyongyang melalui Kedutaan Besar Jepang di Beijing.
BACA JUGA: Jepang Desak Peningkatan Tekanan terhadap Korea Utara
BACA JUGA: Sering Jadi Sasaran Rudal, Jepang Lelah Berdialog dengan Korea Utara