Pernah Berurusan dengan Korut, Trump Tunjuk Victor Cha sebagai Dubes untuk Korsel

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 30 Agustus 2017 18:04 WIB
Victor Cha dinominasikan sebagai Duta Besar AS untuk Korsel (Foto: Georgetown University)
Share :

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana menunjuk Duta Besar untuk Korea Selatan (Korsel) yang baru menggantikan Mark Lippert. Presiden Donald John Trump mengajukan nama mantan Staf Gedung Putih, Victor Cha, sebagai pengganti Lippert yang ditunjuk Barack Obama.

Kabar tersebut disampaikan oleh salah satu pejabat Gedung Putih yang namanya dirahasiakan. Diwartakan Reuters, Rabu (30/8/2017), nominasi tersebut masih harus menunggu konfirmasi dari Senat AS. Akan tetapi, ia optimis Victor Cha segera disahkan sebagai duta besar.

Victor Cha adalah mantan staf khusus bagi Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk urusan Asia. Pria keturunan Korea itu juga pernah mengabdi sebagai wakil kepala delegasi AS dalam perundingan multilateral dengan Korea Utara (Korut) untuk isu program nuklir di masa pemerintahan Presiden George Walker Bush.

Pria berusia 56 tahun itu saat ini menjabat sebagai Direktur studi Asia di Departemen Layanan Pemerintah dan Sekolah Asing untuk di Georgetown University. Victor Cha juga pernah menulis pendapatnya dalam kolom di harian Washington Post pada Juli 2017.

Cha menekankan bahwa pendekatan baru dalam diplomasi terhadap Korut harus segera diambil. Ia yakin China harus menjadi bagian sentral dalam negosiasi di masa depan. China, menurutnya, harus berupaya keras menunda serta menghentikan program pengembangan nuklir dan rudal Korut sebagai sekutu utama negara tersebut.

Victor Cha berpendapat, Beijing harus berani mengancam untuk mencabut kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Korut hingga Pyongyang mau mematuhi perintah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk mengakhiri eskalasi nuklir mereka. Ancaman tersebut dinilai efektif karena China adalah mitra utama sekaligus sekutu Korut dalam hal perdagangan.

Ia yakin China memiliki kemauan yang lebih untuk menekan Korut secara ekonomi dibanding masa lalu. Sebab, Negeri Tirai Bambu semakin frustrasi dengan langkah rezim Kim Jong-un yang mengeksekusi sejumlah anggota keluarganya yang mana memiliki kedekatan dengan China.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya