PEKANBARU - Bareskrim Mabes Polri menangkap komplotan terduga kelompok Saracen di Pekanbaru, berinisial MAH.
Pria berusia 39 tahun itu ditangkap di rumah bulatan di Jalan Bawal, nomor 31, RT 02, RW 06, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Penangkapan itu disaksikan oleh tokoh masyarakat dan warga.
Saat ditangkap, MAH tidak melakukan perlawanan. Namun ibu korban yang terlihat syok saat penangkapan itu. Penangkapan itu juga disaksikan Ketua RT 02.
"Tadi ada tiga orang katanya dari Mabes Polri mau menangkap dia (Mah). Kita hanya mendampingi," ucap Ketua RT Wagino kepada wartawan, Rabu (30/8/2017).
(Baca juga: 800 Ribu Akun Ikuti Grup Saracen, Wiranto: Kalau Ada Tokohnya, Kejar!)
Dia mengatakan, awalnya datang dari Bareskrim sekitar tiga atau empat orang lalu dari Polda Riau dalam jumlah sama sehingga keseluruhannya ada delapam personel polisi. Kepolisian, kata dia menggunakan dua unit mobil yakni Honda CRV dan Nissan Trail.
Dia mengatakan, suasana kondusif dan masyarakat biasa saja saat itu pada pukul 06.00 WIB. Dan sekitar 40 menit berlalu kegiatan polisi itu selesai dan tersangka MA diamankan.
"Saat itu, anak-anak mau berangkat sekolah, kita tidak menyangka ada itu. Ibu tersangka menyaksikannya, 'shock' juga tadi. Barang bukti yang dibawa tadi setahu saya cuma telepon seluler dua. Iya ponsel pintar," ujar Wagino.
(Baca juga: Tak Perlu Revisi UU ITE Lagi, DPR: Bahaya jika Pasal Ujaran Kebencian "Dipreteli")
Lebih lanjut dia mengatakan, tersangka MA tinggal di rumah tersebut bersama ibunya Latifah. MA, 39 tahun, memang sejak lahir di rumah tersebut dan di sebelahnya ada rumah petak empat buah miliknya yang disewakan. Sedangkan di depan rumahnya ada masjid yang tanahnya merupakan wakaf dari keluarganya.
"Keluarga tinggal di sini, karena memang orang sini, besar di sini. Itu masjid tanahnya wakaf dari keluarganya, kuburan bapaknya juga ada di situ," cerita Pak RT.
Wagino mengatakan, istri MA sendiri tidak berada di rumah itu, melainkan di kampung. Anaknya ada dua, namun ikut Abang tersangka yang berada di Sorek, Pelalawan.
"Selama ini aman-aman saja, tak ada masalah, tak ada yang tahu. Beliau (MA) juga tidak bergaul di sini, kita tak tahu kerjanya. Infonya bergabung dengan teman satu angkatannya Jurusan Teknik, Universitas Riau. Swasta, proyek sana sini mungkin," ungkap Wagino.