PYONGYANG – Berbagai imbauan atau seruan dari dunia internasional untuk mengurangi program rudal dan nuklir, tampaknya tidak digubris oleh Korea Utara (Korut). Pyongyang bergeming dengan terus mengembangkan program nuklir mereka bahkan meluncurkan rudal pada Selasa 29 Agustus.
Terbaru, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan telah melakukan inspeksi terhadap sebuah bom hidrogen yang dapat ditempelkan ke hulu ledak rudal balistik antarbenua (ICBM) baru. Kabar tersebut disampaikan oleh kantor berita Korut, KCNA.
Diwartakan Sky News, Minggu (3/9/2017), Kim Jong-un terlihat puas dalam inspeksi tersebut. Sang diktator muda bangga karena 100% bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri.
KCNA mengklaim, kekuatan bom hidrogen itu mencapai ratusan kiloton dan dapat diledakkan di udara. Keberhasilan memproduksi bom hidrogen dengan bahan baku lokal tersebut memungkinkan Korea Utara untuk memproduksi lebih banyak senjata nuklir semau mereka.
Melansir dari BBC, sejumlah pengamat internasional memprediksi Korut sudah mencapai kemajuan dalam pengembangan kapabilitas senjata nuklir. Akan tetapi, mereka masih ragu Korut telah berhasil membuat miniatur senjata nuklir yang mampu dimasukkan ke dalam rudal balistik.
Apapun itu, Korut sangat serius dalam mengembangkan persenjataan nuklir mereka. Peluncuran rudal pada Selasa lalu menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya rudal Korut cukup kuat untuk membawa hulu ledak nuklir.
Rudal balistik tersebut mampu terbang hingga melewati wilayah udara Jepang di sebelah utara. Pasukan Bela Diri (SDF) harus menembak rudal tersebut hingga terpecah menjadi tiga bagian dan jatuh di Samudera Pasifik. Selama ini, rudal yang ditembakkan Korut tidak pernah mampu mencapai dataran atau udara Jepang.
Korut sebelumnya juga berani mengancam untuk menembakkan rudal ke arah Guam, yang masih merupakan bagian dari teritori Amerika Serikat (AS). Ancaman tersebut dibalas Presiden AS Donald Trump yang mengatakan Korut akan mendapatkan api dan kemarahan jika berani melepaskan rudalnya ke Guam.
(Wikanto Arungbudoyo)