Ribuan rumah warga Rohingya telah dibakar dan ratusan orang telah tewas dalam konflik antara militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) dan tentara Myanmar yang kembali pecah bulan lalu.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) menuding tentara Myanmar berada di balik pembakaran dan pembantaian warga Muslim di Rakhine tersebut. Namun, Pemerintah Myanmar membantah tuduhan tersebut dan menyatakan semua itu adalah perbuatan dari militan ARSA.
BACA JUGA: Ya Ampun! Di Rakhine Terhitung Lebih dari 2.600 Rumah Muslim Rohingya Dibakar
Persekusi terhadap orang-orang Rohingya di Myanmar telah berlangsung sejak lama terutama sejak 1970-an. Saat itu, Pemerintah Myanmar melakukan berbagai operasi militer dan kebijakan diskriminatif yang membatasi pertumbuhan warga Rohingya. Keadaan semakin buruk pada 1982 saat junta militer memutuskan untuk tidak mengakui warga Rohingya sebagai warga negara.
(Wikanto Arungbudoyo)