Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun, ujar Andre, harus menginisiasi dikeluarkannya Myanmar dari keanggotaan Asean. Indonesia yang berpegangan prinsip politik bebas aktif dan menjunjung tinggi perdamaian dunia harus berada di garda terdepan.
"Kami minta Presiden Jokowi segera mengambil tindakan tegas, tindakan Myanmar terhadap etnis Rohingya ini sudah luar biasa," kata Andre.
Andre menambahkan, Nobel Perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi pada 1991 juga harus dicabut. Kenyataannya, ia sebagai tokoh di Myanmar sudah tidak bisa berbuat apa-apa atas konflik yang terjadi.
"Kami mengusulkan nobel Aung Suu Kyi dicabut. Pemimpin de facto Myanmar itu terbukti tidak punya rasa kemanusiaan dan tidak pantas Aung Suu Kyi menerima Nobel Perdamaian," ujar Andre.