Menlu RI: Penurunan Tensi Ketegangan di Rakhine State Jadi Prioritas Utama

Lebih lanjut, Menlu Retno menekankan agar akses bantuan kemanusiaan untuk atasi krisis kemanusiaan saat ini dapat segera dibuka, khususnya bagi LSM Indonesia yang berniat membantu kemanusiaan dapat diberikan. Bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat mencapai semua orang yang memerlukan, tanpa kecuali. Wilayah-wilayah dimana penduduk sangat memerlukan bantuan pangan dan obat-obatan perlu didahulukan.

"Para LSM Indonesia telah lama bekerjasama dengan Pemerintah dan LSM Myanmar dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, bantuan pembangunan jangka menengah dan panjang” Indonesia telah siap untuk segera membantu Myanmar dalam memberikan bantuan kemanusiaan, kita menunggu akses untuk dibuka," imbuhnya.

Baca Juga: VIDEO: Begini Kata Menlu Retno Jelang Pembahasan Konflik Rakhine

Selain itu, Menlu Retno tak lupa menyampaikan pentingnya rekomendasi hasil laporan Advisory Commission on Rakhine State yang dipimpin Kofi Annan. Indonesia diketahui menyambut baik hasil laporan tersebut dan mengharapkan tindak lanjut rekomendasi laporan itu dapat segera dilakukan oleh Myanmar.

Menyusul akhir pembicaraan, Menlu Retno menyampaikan harapan agar hubungan Myanmar dan Bangladesh tetap terjaga menyusul banyaknya warga Rohingya melarikan diri ke negeri tetangga itu. Pertemuan dengan Jenderal Hlaing diketahui berlangsung lebih dari 1 jam. Pertemuan ini merupakan agenda pertama dari rangkaian Pertemuan Menlu RI dengan otoritas Myanmar guna membahas krisis keamanan dan kemanusiaan yang kembali melanda Rakhine State.

(Rufki Ade Vinanda)