Wuih! Militer Suriah Berhasil Pukul Mundur ISIS, Hancurkan Wilayah Pengepungan

DAMASKUS - Militer Suriah berhasil memukul mundur dan menghancurkan wilayah pengepungan ISIS di kota timur Deir al-Zour. Kota tersebut telah bertahun-tahun dikepung oleh ISIS.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa tentara dan milisi sekutu telah bergabung dengan pasukan di markas Brigade 137 di pinggiran kota.  

Dikutip dari BBC, Rabu (6/9/2017), diperkirakan 93.000 warga sipil telah terjebak di sebuah kantong di tepi barat Sungai Efrat sejak Tahun 2015. Mereka bergantung pada penerbangan bantuan militer dan bantuan udara PBB.

Seorang reporter SANA mengatakan unit tentara telah mencapai Brigade 137 setelah maju dari barat dan barat daya dengan dukungan angkatan udara Suriah dan Rusia.

Pasukan tersebut terlibat bentrokan sengit dengan militan yang berada di sekitar pangkalan tersebut. Sejumlah besar dari mereka akhirnya meninggalkan posisinya dan melarikan diri tanpa senjata dan amunisi mereka, wartawan tersebut menambahkan.

(Baca juga: Kejam! ISIS Perdagangkan Perempuan Yazidi dengan Harga Mulai dari Rp93 Juta)

Serangan udara juga dikatakan telah menghancurkan kendaraan dan benteng ISIS di desa-desa sekitar. Provinsi Deir al-Zour dan daerah sekitarnya adalah benteng utama ISIS di Suriah.

Presiden Bashar al-Assad memuji tentara yang membela Deir al-Zour sejak tahun 2014 karena keteguhan mereka dalam menghadapi organisasi teroris terkuat di muka bumi.

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov memuji kemenangan strategis di kota tersebut. Namun Peskov juga mengatakan bahwa ISIS terus melakukan perlawanan sengit.

Sebelumnya, dikatakan oleh kementerian pertahanan Rusia, sebuah kapal perang Rusia di Laut Mediterania menembakkan rudal jelajah ke posisi ISIS untuk mendukung serangan tersebut.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengkonfirmasi bahwa pasukan yang maju dan yang membela kota tersebut telah bertemu.

Tetapi juga dicatat bahwa daerah yang dikendalikan pemerintah terpisah ke tenggara yang mencakup tiga distrik dan bandara militer masih dikelilingi oleh para ekstrimis.

(Qur'anul Hidayat)