PYONGYANG – Pada 3 September, Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba bom hidrogen. Klaim tersebut disampaikan beberapa jam setelah lembaga seismik internasional menemukan aktivitas gempa di area uji coba nuklir Korut.
Uji coba tersebut menimbulkan keresahan dan kecaman dari beberapa pihak. Beberapa pemimpin negara di dunia seperti Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, menunjukkan reaksi mereka.
"Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir yang besar. Kata-kata dan tindakan mereka terus menerus sangat bermusuhan dan berbahaya bagi AS," demikian disampaikan Presiden AS, Donald Trump melalui Twitter sebagaimana dikutip BBC,
"Saya merasa kecewa dan marah. Korut telah membuat kesalahan taktis yang tidak masuk akal dengan melakukan serangkaian provokasi seperti meluncurkan rudal balistik jarak jauh (ICBM) dan melakukan uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan mengancam perdamaian dunia. Tindakan ini akan mengisolasi mereka lebih jauh," kata Moon.
BACA JUGA: Kompak! Dunia Internasional Kecam Uji Coba Nuklir Keenam Korut
Korut pun merespons kecaman tersebut pada Selasa 5 September saat berada di kantor KCNA. Juru bicara kementerian luar negeri (Kemlu) Korut mengatakan, Korut akan merespons dengan caranya dalam menghadapi ancaman apabila mereka mendapatkan sanksi yang mungkin dilakukan setelah Pyongyang melakukan uji coba nuklir terbaru.