FLORIDA - Badai Irma dengan kecepatan hingga 250 km per jam menghantam Negara Bagian Florida, Amerika Seriak (AS). Guna meminimalisasi korban jiwa, pemerintah setempat pun memerintahkan evakuasi wajib bagi penduduk di negara bagian dengan populasi 20,6 juta jiwa itu.
Sedikitnya 5,6 juta orang pun keluar dari Florida guna menghindari dampak badai. Namun banyak juga yang memilih bertahan di rumah mereka. Salah satunya, WNI bernama Ibu Joko Moten.
BACA JUGA: Badai Irma Terjang Florida, Sebagian WNI Pilih Tak Mengungsi
Perempuan yang pernah mengalami badai Andrew pada 1992 ini memilih bertahan dan tidak keluar dari Florida. Ia hanya memilih meninggalkan rumahnya yang terletak di bagian utara Miami Beach, yang masuk zona wajib evakuasi. Untuk sementara, ia tinggal di rumah anaknya yang terletak beberapa kilometer dari rumahnya dan berada di dataran tinggi.
“Berbeda dengan badai Andrew yang dulu menyapu hanya di satu titik saja, badai Irma ini kabarnya bakal melanda seluruh Florida. Jadi kalau dulu saya bertahan di rumah, kini saya mengungsi sedikit ke rumah anak. Yang saya khawatirkan adalah ombak tinggi. Bukan angin,” ujar Ibu Joko Moten kepada VOA.
Namun belajar dari pengalamannya menghadapi beberapa badai besar selama tinggal di Amerika, ia telah menyiapkan pasokan sembako serta air bersih.
"Dan salah satu yang paling penting adalah men-charge semua telepon dan menyiapkan baterai. Karena jika listrik mati, kita hanya bisa bertahan dengan baterai di HP, atau baterai dari senter,” tambahnya. Kini ibu Joko Moten bertahan bersama suami dan anak keduanya yang berusia 13 tahun.