OKEZONE FILES: Kisah Jawara Betawi Si Jampang, Ternyata Lahir di Sukabumi dan Seorang Perantau

Hantoro, Jurnalis
Senin 11 September 2017 07:31 WIB
Ilustrasi tokoh jawara Si Jampang. (Foto: Situs Pemprov DKI)
Share :

BAGI para pembaca kisah pendekar asli daerah-daerah di Tanah Air pasti mengetahui tokoh Si Jampang. Ia merupakan seorang jawara yang sangat dikenal di tanah Betawi. Namun ternyata, ada fakta menarik di balik asal usulnya tersebut. Berikut ini Okezone ungkapkan secara singkat.

Sebagaimana dinukil dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (11/9/2017), pendekar silat Si Jampang ternyata lahir di Desa Jampang, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Mungkin karena lokasi itulah ia dinamai Jampang. Sedangkan bapaknya berasal dari Banten dan ibunya asli Desa Jampang.

Seiring berjalannya waktu, kedua orangtua Si Jampang meninggal dunia akibat menderita sakit. Ia kemudian hidup sebatang kara dan kerabat terdekatnya yakni sang paman memutuskan untuk membesarkannya. Si Jampang selanjutnya dibawa oleh pamannya ke rumahnya di wilayah Grogol, Depok.

Si Jampang dirawat pamannya layaknya anak sendiri. Sampai pada suatu ketika Jampang sudah beranjak remaja diperintahkan pergi berguru ilmu bela diri silat di sebuah padepokan di Cianjur, Jawa Barat. Guru silat yang mendidik Si Jampang merupakan kenalan dekat pamannya. Si Jampang diminta untuk serius menimba ilmu bela diri silat agar memiliki ilmu dan bekal hidup di hari mendatang.

(Baca: OKEZONE FILES: Bagi yang Doyan Belanja di Tanah Abang, Wajib Tahu Juga Asal Usul Kampungnya)

"Pang, lu mesti punya kepandaian silat, karena menegakkan kebenaran tanpa kekuatan adalah sia-sia. Lu ikut mamang ke Cianjur. Lu belajar silat di sana ama kenalan mamang," ujar paman dari Si Jampang.

"Aye (baik), mang. Aye sih pegimane mamang aja gimana baeknye," jawab Jampang dengan penuh rasa hormat.

Di sana, Si Jampang ternyata tidak hanya belajar silat. Ia juga diajari bercocok tanam padi, merapikan rumah, hingga kemampuan lainnya yang bersifat mandiri. Di padepokan bela diri tersebut, Si Jampang diperlakukan seperti anak sendiri, tapi tidak bisa berbuat semaunya hingga berpangku tangan. Dampaknya, Jampang akhirnya memiliki keahlian diri yang membantunya di kehidupan sosial.

Usai "lulus" dari berguru silat, Si Jampang diberi pesan oleh gurunya bahwa ilmu yang didapat tidak digunakan untuk kejahatan. Ia pun segera kembali ke kediaman pamannya di Grogol Depok dengan menaiki Kereta Api Buitenzorg-Batavia jurusan Bogor terlebih dahulu. Setelah pulang, ternyata Jampang diminta berguru lagi, kali ini ilmu mengaji.

Berkat kepatuhan dan ketekunan menuntut ilmu agama, Si Jampang menjadi sangat mahir. Sampai-sampai guru mengajinya sangat sayang kepada dia layaknya anak kandung sendiri. Hingga suatu waktu, Jampang dipercaya sudah cukup dewasa melalui ilmu-ilmu yang didapat.

(Baca: OKEZONE FILES: Ini Sejarah Masuknya Becak, dari Tumpukan Sepeda hingga Sempat Jadi Angkutan Jenazah)

Kemudian di masa tertentu Si Jampang memutuskan merantau ke Betawi agar bisa hidup mandiri serta mengamalkan ilmunya. Tibalah dia di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, rumah sahabat karib pamannya yang sangat dipercaya. Di sana Jampang membantu si tuan rumah untuk berkebun dan berdagang buah di pasar Tanah Abang.

Tetapi di Kebayoran Lama inilah Si Jampang mendapat cobaan. Ia bertemu dengan centeng-centeng yang bertindak arogan meminta uang pajak. Jampang lalu memaksimalkan kemampuan silatnya untuk memberantas tindakan sewenang-sewenang tersebut. Sampai akhirnya tidak ada lagi aksi kriminal dari para preman-preman di Kebayoran Lama.

Lalu di wilayah kediaman teman pamannya inilah Si Jampang bertemu istrinya yang merupakan gadis dari wilayah tersebut. Berniat meminang perempuan itu untuk dijadikan istri, Jampang selanjutnya meminta si empunya rumah untuk melamarkannya. Singkat cerita, Jampang pun menikah dengan gadis tersebut dan memiliki seorang anak.

Oleh bapak mertuanya, Jampang diberi kuasa untuk merawat sebidang tanah untuk digarap. Bersama istrinya, Si Jampang menggarap tanah, menanami lahan dengan padi, kacang, dan kelapa. Selain itu, Jampang juga menjual hasil kebun mertuanya ke pasar Tanah Abang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya