Angkat Bicara Soal Rohingya, Suu Kyi: Kami Juga Prihatin

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Selasa 19 September 2017 11:43 WIB
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi mengaku turut prihatin atas kekerasan di Rakhine State yang menimpa etnis Rohingya (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
Share :

NAYPYIDAW – Seperti yang sudah diberitakan, Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi angkat suara mengenai krisis di Rakhine State yang melibatkan etnis minoritas Rohingya. Ia mengatakan, Pemerintah Myanmar masih butuh mencari tahu problem sesungguhnya di Rakhine State. Sebab, ada banyak tuduhan dan kontra-tuduhan yang harus diselidiki terlebih dahulu.

Suu Kyi mengakui bahwa dirinya paham akan perhatian dunia terhadap krisis di Rakhine, terutama kepada masyarakat etnis Rohingya. Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Myanmar disebutnya tidak takut akan pengawasan dari dunia.

“Saya sadar pada fakta bahwa dunia menaruh perhatian pada situasi di Rakhine State. Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Myanmar tidak takut akan pengawasan dunia internasional,” tukas Aung San Suu Kyi dalam pidato nasional di Naypyidaw, mengutip dari The Guardian, Selasa (19/9/2017).

“Kami juga prihatin. Kami ingin mencari tahu seperti apa masalah sesungguhnya. Ada tuduhan dan kontra-tuduhan. Kami harus mendengar semuanya. Kami harus meyakinkan bahwa tuduhan itu berdasarkan bukti yang solid sebelum mengambil aksi,” ujar perempuan berusia 72 tahun itu.

Aung San Suu Kyi mengklaim, mayoritas warga di desa-desa yang dihuni etnis Rohingya tidak terkena dampak dari kekerasan yang dilakukan militer Myanmar. Ia mengatakan, militer yang selama ini dituduh melakukan pembakaran dan pembunuhan secara diskriminatif, sudah diinstruksikan untuk menahan diri dan menghindari dampak berkepanjangan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya