“Dalam jangka panjang, jalur diplomasi mungkin akan semakin ketat,” katanya.
Dari Cox's Bazar, Bangladesh, para pengungsi Rohingya kembali menyuarakan penderitaan mereka yang harus mengungsi untuk menghindari eksekusi mati dari militer Myanmar. Myanmar saat ini masih melarang pekerja kemanusiaan dan reporter untuk memasuki zona konflik. Kelompok pemerhati HAM menyatakan citra satelit menunjukkan 62 desa dibakar tentara. Sebagian besar pengungsi Rohingya mengungkapkan desa mereka telah dibakar.
Pernyataan itu dibuktikan karena masih banyak asap hitam membumbung tinggi ke angkasa sebagai tanda kebakaran. “Tak ada yang tertinggal,” ujar Nurhaba (23), penduduk desa yang berdekatan dengan Kota Maungdaw.
Kemudian, gajah liar kemarin mengamuk di dekat kamp pengungsi baru Rohingya di Cox's Bazar. Dua orang Rohingya meninggal dunia yakni seorang kakek dan seorang bocah remaja saat membangun penampungan sementara.
“Ada banyak gajah di hutan yang berdekatan dengan kamp pengungsi Rohingya. Saat pengungsi membersihkan hutan untuk membuat tenda, gajah itu mengamuk,” ujar petugas kepolisian Bangladesh Chailau Murma. Tiga orang lainnya terluka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
(Qur'anul Hidayat)