“Langkah tersebut harus menerapkan dan mematuhi standar Syariat Islam yang diperlukan,” lanjut dekrit tersebut. Menurut laporan SPA, gagasan tersebut sudah mendapatkan dukungan dari sebagian besar Dewan Cendekiawan Senior.
Hingga saat ini, Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang melarang perempuan untuk mengemudikan kendaraan. Aktivis kemanusiaan berjuang keras selama bertahun-tahun agar perempuan dapat diizinkan mengemudi. Akan tetapi, justru sejumlah perempuan dijatuhi denda dan dipenjara karena mencoba melanggar aturan tersebut.
BACA JUGA: Pangeran Saudi: Arab Saudi Belum Siap Bolehkan Perempuan Menyetir
Tentu saja dekrit tersebut menjadi kabar gembira bagi para aktivis. Selain tidak memperbolehkan wanita untuk mengemudi, Arab Saudi juga tidak mengizinkan perempuan untuk bepergian tanpa seizin atau didampingi oleh wali laki-laki.
Amerika Serikat (AS) menyambut baik pengumuman Arab Saudi tersebut. Diwartakan USA Today, juru bicara Kementerian Luar Negeri Heather Nauert mengatakan, AS bahagia dengan dekrit tersebut. Meski demikian, ia menolak mengomentari larangan lain terhadap perempuan di Arab Saudi.
(Wikanto Arungbudoyo)