PYONGYANG – Rezim Korea Utara (Korut) mengklaim 4,7 juta warganya telah secara sukarela bergabung atau mendaftar ke dalam militer sejak Pemimpin Besar Kim Jong-un mengancam akan ‘menjinakkan’ Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu.
BACA JUGA: Simak! Babak Baru Seteru AS-Korut, dari Saling Ancam hingga Deklarasi Perang
Berdasarkan laporan surat kabar Rodong Sinmun yang dikutip USA Today, Kamis (28/9/2017), jutaan pemuda dan 1,22 juta pemudi Korut ingin mendaftar untuk menghadapi AS. Namun, surat kabar Korea Selatan (Korsel), Yonhap menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Pyongyang mengklaim warganya bergabung dengan militer secara sukarela sebagai bentuk propaganda guna meningkatkan solidaritas.
Klaim terkait pendaftaran militer kali ini muncul setelah Kim Jong-un mengeluarkan peringatan yang menyatakan Korut akan menjinakkan Presiden AS Donald Trump “dengan api”. Peringatan tersebut disampaikan Kim menyusul pidato Trump pada Sidang Majelis Umum PBB di New York yang mengancam akan menghancurkan Korut jika AS harus mempertahankan dirinya.
Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan saling tukar ancaman antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump. Pihak Korut bahkan menuding AS telah mengumumkan pernyataan perang menyusul komentar yang disampaikan Trump melalui Twitternya.
BACA JUGA: Makin Panas! Korut Mobilisasi Pesawat Tempur Setelah Pembom AS Bermanuver
Situasi tersebut juga memaksa Malaysia, salah satu negara yang memiliki hubungan dekat dengan Pyongyang, untuk mengeluarkan peringatan pada warganya untuk tidak bepergian ke Korut sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.
(Rahman Asmardika)