Diperiksa FBI, Kekasih Pelaku Penembakan di Las Vegas Mengaku Tak Tahu Apa-Apa

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2017 07:27 WIB
Marilou Danley, kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas, Stephen Paddock mengaku tidak mengetahui bahwa pria berusia 64 tahun itu akan melakukan penembakan massal. (Foto: Facebook)
Share :

LOS ANGELES – Marilou Danley, Kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas, Stephen Paddock, mengatakan tidak mengetahui bahwa pria berusia 64 tahun itu telah merencanakan untuk melakukan penembakan massal. Danley menjalani pemeriksaan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat  (AS) setelah dijemput oleh penyelidik saat kembali ke AS dari Filipina.

BACA JUGA: Bukan Berdarah Indonesia, Kekasih Pelaku Penembakan Massal Las Vegas Asli Filipina

Paddock melepaskan tembakan ke arah puluhan ribu orang yang tengah menyaksikan festival musik dari kamar di lantai 32 Hotel Mandalay Bay, Las Vegas pada Minggu, 1 Oktober. Akibat aksinya, 59 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya mengalami luka-luka, menjadikan peristiwa itu sebagai insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah AS.

Danley mengeluarkan pernyataan setelah muncul laporan bahwa Paddock telah melakukan pengiriman uang sebesar USD100 ribu kepadanya yang saat itu berada di luar negeri.

Dalam pernyataannya, Danley mengatakan, mulanya dia senang saat kekasihnya itu mengirimkan uang tunai untuk membeli rumah bagi keluarga Danley. Namun, dia kemudian merasa cemas karena menduga uang itu dikirim Paddock sebagai cara untuk berpisah darinya.

"Tidak pernah terpikir oleh saya dalam hal apapun bahwa dia merencanakan kekerasan terhadap siapa pun. Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya atau melakukan tindakan yang saya sadari, menjadi peringatan bahwa sesuatu yang mengerikan seperti ini akan terjadi,” kata Danley dalam pernyataan yang dikutip dari Sky News, Kamis (5/10/2017).

BACA JUGA: Akan Diinterogasi FBI, Pacar Penembak Massal di Las Vegas Akhirnya Tiba di Los Angeles

Danley yang diklasifikasikan sebagai ‘person of interest’ oleh pihak berwenang menjalani pemeriksaan dan berbicara selama beberapa jam dengan FBI. Perempuan berusia 62 tahun itu diharapkan dapat membantu penyelidikan pihak berwenang untuk menemukan motif yang mendorong Paddock melakukan aksinya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya