WELLINGTON – Selandia Baru akan segera dipimpin oleh perdana menteri (PM) termuda dalam 150 tahun. Ia adalah Jacinda Ardern. Perempuan 37 tahun ini memastikan tempat di kursi PM setelah partai politik yang mengusungnya, Partai Buruh, berkoalisi dengan partai minoritas di Selandia Baru, First Party.
Selain itu, dengan dukungan tambahan dari Partai Hijau, pemerintahan baru pimpinan Ardern akan menguasai 63 dari 120 kursi di parlemen.
Pimpinan First Party Selandia Baru, Winston Peters, mengungkapkan, ia mendukung Partai Buruh ketimbang rivalnya, Partai Nasional, karena dianggap merupakan perwakilan dari suara negara untuk sebuah perubahan. Partai Nasional sendiri menaungi PM Selandia Baru saat ini, Bill English. Tidak hanya itu, Peters juga memuji kemampuan Ardern dan mendukung janji kampanyenya untuk membangun ribuan rumah per tahun.
Kesepakatan koalisi tersebut diputuskan setelah kedua partai menghabiskan 12 hari lebih untuk berunding. Keputusan tersebut juga mengakibatkan English harus melepas jabatannya dan menjadikan Ardern sebagai perdana menteri termuda selama 150 tahun terakhir. Peters mengatakan, dia sendiri mungkin akan menjadi wakil perdana menteri.
Dilansir dari CNN, Kamis (19/10/2017), Peters mengatakan kepada wartawan dengan kebijakan baru lainnya, dia mengharapkan lebih sedikit imigran yang datang ke Selandia Baru. Walaupun akhirnya Peters mengoreksi perkataannya dan menjelaskan bahwa yang ia maksud agar imigran yang datang ke Selandia Baru harus lebih terampil dan memiliki keahlian khusus.
Sistem pemilihan perwakilan proporsional Selandia Baru yaitu secara koalisi diperkenalkan pada 1996, namun keputusan kali ini adalah pertama kalinya partai dengan suara terbanyak tidak memimpin pemerintah. Partai Buruh mendapat 36,9% suara sementara Partai Nasional, yang sedang dalam masa jabatan, mendapat suara 44,4%.
Jacinda Ardern akan menjadi perdana menteri wanita ketiga Selandia Baru dan yang kedua termuda setelah Edward Stafford, yang menjadi perdana menteri pada 1856. Sama seperti Ardern, Stafford juga berusia 37 tahun ketika menduduki takhta perdana menteri namun lahir di awal tahun.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)