HARI SUMPAH PEMUDA: Perjalanan Inspiratif Malala Yousafzai, dari Eksekusi Taliban hingga Penerima Nobel Perdamaian Termuda

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Sabtu 28 Oktober 2017 13:15 WIB
Malala Yousafzai. (Foto: Wallpapersite)
Share :

Kerja kerasnya sebagai aktivis dunia pendidikan mendapat penghargaan dari Parlemen Eropa pada 10 Oktober 2013. Malala diganjar penghargaan Sakharov Prize for Freedom of Thought atau penghargaan untuk kebebasan berpikir, sebuah hadiah yang cukup bergengsi.

Bersama ayahnya, Malala mendirikan yayasan Malala Fund pada 2014. Lewat yayasan tersebut, Malala dan Ziauddin menyalurkan bantuan bagi anak-anak agar mendapatkan akses pendidikan. Salah satunya dibuktikan dengan kunjungan Malala ke kamp pengungsi Suriah di Yordania untuk menemui pelajar-pelajar muda khususnya dari kaum perempuan.

Ia bersuara kencang untuk mendukung remaja putri di Chibok, Nigeria, yang diculik oleh kelompok militan Boko Haram. Malala merasa senasib dengan gadis-gadis di Chibok itu yang diculik karena berupaya menempuh pendidikan, sesuatu yang dialaminya beberapa tahun lalu.

Atas segala sumbangsihnya di dunia pendidikan itu, Malala Yousafzai akhirnya menerima hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan aktivis anak-anak India Kaliash Satyarthi pada Oktober 2014. Di usia 17 tahun, ia menjadi orang termuda yang pernah memenangkan hadiah bergengsi tersebut.

“Penghargaan ini bukan hanya untukku. Ini untuk anak-anak yang terlupakan yang ingin mendapatkan pendidikan. Ini untuk anak-anak yang terjangkit rasa takut yang ingin mendapatkan perdamaian. Ini untuk anak-anak yang tidak mampu bersuara yang ingin merasakan perubahan,” ujar Malala Yousafzai saat menerima penghargaan tersebut.

Sepak terjang Malala Yousafzai kini lebih banyak dihabiskan di Malala Fund selain menempuh pendidikan tinggi di Oxford University, Inggris. Yayasan tersebut memfokuskan pada bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan agar dapat memenuhi potensinya sehingga dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang kuat dan percaya diri di negaranya masing-masing.

Yayasan Malala Fund juga bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin dunia serta mendanai proyek-proyek pendidikan di enam negara. Malala Fund bergabung dengan mitra-mitra lokal untuk berinvestasi lewat solusi inovatif serta mendorong agar perempuan muda dapat menempuh pendidikan hingga minimal jenjang menengah di seluruh dunia. Semua dilakukan Malala pada usia 20 tahun.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya