OKEZONE STORY: Teka-Teki Duchess Anastasia, Putri Kaisar Rusia yang Diduga Selamat dari Eksekusi Mati

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Rabu 01 November 2017 08:03 WIB
Kelurga Kaisar Romanov Rusia, Nicholas II. (Foto: The Vintage News)
Share :

PADA 17 Juli 1918 atau tiga abad setelah dinasti penguasa Romanov jatuh dan berakhirnya kekacauan, kekerasan serta kekejaman. Kaisar Rusia; Nicholas II, istrinya; Tsarina Alexandra, dan lima anak mereka, Duchess Olga, Duchess Maria, Duchess Tatiana, Duchess Anastasia serta Alexim Tsarevitch muda, dieksekusi secara brutal oleh regu tembak di sebuah basement di Ekaterinburg.

Mayat mereka kemudian dikubur di hutan terdekat, namun tak lama kemudian sebuah rumor menyebar dan menyebut bahwa beberapa orang Romanov selamat. Beberapa rumor menyebutkan Alexei atau Marie adalah anak kaisar yang berhasil selamat. Tapi sebagian besar rumor lainnya menyebut anak bungsu dari anak-anak perempuan sang kaisar, Anastasia lah yang berhasil selamat.

Dua tahun kemudian suatu hari pada 1920, di Berlin, Jerman, seorang wanita terlihat berdiri di pinggir jembatan dan beberapa detik kemudian ia melompat ke sungai, mencoba untuk bunuh diri. Usaha bunuh dirinya gagal, saat petugas polisi menariknya dari Terusan Landwehr dan membawanya ke Asylum Dalldorf.

Duchess Anastasia. (Foto: The Vintage News)

Wanita yang tak dikenal itu tidak memiliki surat-surat identitas dan juga tidak menjelaskan siapa dirinya. Ia menolak untuk berbicara dan diam di rumah sakit jiwa selama 6 bulan berikutnya. Dalam kurun waktu 2 tahun, pasien perempuan itu kemudian diberi nama Anna Anderson. Ia diketahui merupakan sosok yang anti-sosial karena memiliki bekas luka aneh di tubuhnya.

Suatu hari akhirnya perempuan itu bersedia berbicara dan diketahui memiliki aksen aneh. Secara mengejutkan, seorang pasien rumah sakit jiwa lainnya mengatakan bahwa Anna Anderson memiliki kemiripan dengan Grand Duchess Anastasia. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan apakah perempuan itu benar-benar anak kaisar yang selamat dari eksekusi.

Pada saat yang sama, pers Eropa telah menerbitkan cerita tentang kasus aneh saudara kandung Romanov dan kemungkinan tentang keberlangsungan hidup mereka. Rumor itu mulai menyebar, memotivasi mantan teman dan pelayan Romanov untuk mengunjungi wanita tersebut dan mengkonfirmasi identitasnya.

Beberapa dari mereka yakin bahwa dia adalah Anastasia, namun orang-orang kunci yang mengenal keluarga Romanov mengatakan bahwa ia bukan Anastasia. Saudara perempuan Kaisar Nicholas, Grand Duchess Olga, yang mengunjungi rumah sakit tersebut dan berkata, "Saya melihat orang asing."

Olga menggambarkan bahwa mulut perempuan itu tampak lebih lebar daripada ciri khas Anastasia dan bagian wajah lainnya juga berbeda. Ia juga sepertinya tidak mengenal bahasa Rusia apa pun, meskipun gosip menyebut bahwa ia mengucapkannya saat dia tidur.

Suatu hari, Anna Anderson dikunjungi oleh Kapten Nicholas von Schwabe, mantan penjaga keluarga Romanov. Ia mengunjungi Anna dengan membawa foto keluarganya Romanov dan menunjukkan foto tersebut ke perempuan itu apakal ia mengenali beberapa dari mereka atau tidak.

Anna Anderson. (Foto: The Vintage News)

Anna sering mengungkapkan kemarahannya jika ia ditanyai tentang latar belakangnya. Bila terlalu banyak pertanyaan mengenai verifikasi identitasnya, ia akan memberikan jawaban samar atau menangis histeris. Seseorang kemudian menyelidiki identitas Anna dan ia adalah Inspektur Franz Grünberg, yang menghubungi bibi Anastasia, Putri Irene dari Prusia.

Bibi Anastasia kemudian diundang makan malam dengan Anderson di rumahnya. Irene diperkenalkan ke Anderson dengan nama palsu dan duduk di seberangnya di meja makan. Dia tidak memberi tanda-tanda untuk mengenalinya Anna Anderson sebagai Anastasia.

Anderson terus berperilaku kasar jika disuguhi pertanyaan tentang identitas dirinya. Ia terus mengubah tempat tinggal setelah keluar dari rumah sakit baik di istana dan rumah-rumah para pendukungnya. Pada 1927, ia bertemu dengan putra Dr. Yevgeny Botkin, yang ikut dibunuh dengan keluarga Romanov di Ekaterinburg, Gleb Botkin, yang menjadi pendukung Anderson terbesar dan kemudian memberinya seorang pengacara.

Di sisi lain, keluarga Anastasia yang sejati menjaga jarak mereka. Neneknya tidak pernah bertemu dengannya atau secara publik berkomentar mengenai kontroversi tersebut. Masalah bertambah panas ketika keluarga kerajaan yang meninggal memperjuangkan klaim hukumnya atas keluarga Romanov di pengadilan. Gleb Botkin menyewa jaksa Edward Fallows untuk membuktikan bahwa Anderson adalah Grand Duchess Anastasia, memulai kasus hukum terpanjang dalam sejarah Jerman.

Titik balik dari kisah identitas kerajaan ini datang dengan bukti yang sama sekali tidak disukai Anderson. Pada 1927, sebuah surat kabar Berlin telah menjalankan sebuah laporan investigasi bahwa nama asli Anna Anderson adalah Franziska Schanzkowska dan ia diketahui sebagai seorang pekerja pabrik Polandia.

Menurut laporan ini, Schanzkowska terluka dalam ledakan pabrik, setelah itu ia dinyatakan hilang. Garis waktu insiden ini bertepatan dengan kedatangan Anderson di Berlin, dan ditambah saudara laki-laki Schanzkowska, Felix, mengklaim bahwa Anderson adalah saudara perempuannya. Anderson menolak semua klaim ini, dengan tenang mengulangi bahwa dia adalah Anastasia Romanov.

Franziska Schanzkowska dalam majalah Jerman. (Foto: The Vintage News)

Anna Anderson pindah ke Amerika Serikat, dan menikah. Ia menjalani sisa hidupnya di sana sampai 1984, sampai akhirnya meninggal karena pneumonia. Tujuh tahun kemudian, di sebuah hutan dekat Ekaterinburg, 5 mayat keluarga Romanov ditemukan. Sesaat, nampaknya rumor bahwa Anastasia memang benar. Bagaimana pun, tubuh Alexei muda dan Anastasia telah hilang.

Tapi dua mayat lainnya ditemukan di hutan beberapa hari kemudian. Dan para peneliti percaya bahwa ini adalah tubuh dua anak bungsu Romanov. Berkat teknologi baru, kasus itu terselesaikan dengan tes DNA. Dengan menggunakan sampel kecil usus Anderson yang dikeluarkan selama operasi sebelumnya dan disimpan di rumah sakit Virginia selama bertahun-tahun, para ilmuwan menyimpulkan bahwa darah Anderson tidak sesuai dengan Romanovs.

Kabarnya DNA Pangeran Philip, suami dari Ratu Elizabeth, disumbangkan untuk tes Romanov, karena ibunya berhubungan erat dengan Tsarina Alexandra atau ibu dari Anastasia. DNA itu cocok dengan identitas Franziska Schanzkowska.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya