TASHKENT – Teror kembali menghantui masyarakat Amerika Serikat (AS) khususnya New York. Seorang pria keturunan Uzbekistan menabrakkan truknya ke pejalan kaki serta pengendara sepeda di jalur sepeda di sepanjang Sungai Hudson pada Selasa 31 Oktober 2017.
Berbagai tokoh dunia pun turut berduka atas penyerangan yang mengakibatkan delapan orang tewas itu, termasuk Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev. Ia juga menyatakan siap membantu penyelidikan serangan yang diduga dilakukan oleh salah satu warga negaranya itu.
BACA JUGA: Tokoh Dunia Berduka atas Serangan Teror Truk di New York
Sebagaimana diwartakan Reuters, Rabu (1/11/2017), Shavkat Mirziyoyev menyampaikan belasungkawa kepada Presiden AS, Donald Trump, dalam sebuah surat. Ia juga mengatakan bahwa negaranya siap untuk menggunakan semua sumber daya untuk membantu menyelidiki serangan mematikan yang terjadi di Kota New York tersebut.
BACA JUGA: Serangan Teror New York Tak Surutkan Semangat Warga Berparade Halloween
Sebelumnya, Tashkent juga langsung menyelidiki laporan yang mengatakan bahwa pelaku merupakan seorang pria keturunan Uzbekistan. Ia meminta otoritas berwenang di negaranya untuk segera melakukan penyelidikan terhadap Sayfullo Saipov.
(Ini truk pikap putih yang digunakan teroris untuk menabrak pejalan kaki di New York. Foto: Reuters)
Identitas pria berusia 29 tahun itu terungkap melalui berita yang diberikan sejumlah media di AS. Media di Negeri Paman Sam juga menyebut bahwa pelaku tinggal di Florida.
(Sayfullo Saipov, pria yang diidentifikasi oleh media sebagai pelaku serangan teror di New York. Foto: ABC News)
Catatan publik sendiri mengungkap bahwa pria itu tinggal di Tampa dan sebelumnya di Fort Myers, Florida. Sebelumnya, ia tinggal di Ohio. Sayfullo diketahui datang ke AS pada 2010. Polisi sendiri belum memberikan keterangan resmi mengenai identitas pelaku. Pejabat berwenang juga menolak berkomentar mengenai hubungan tersangka dengan Florida.
Saat ini, polisi masih menyelidiki keterkaitan pelaku dengan kelompok teroris ISIS. Pasalnya, setelah berhasil mengamankan pelaku, otoritas setempat menemukan catatan di truk yang dipakai pelaku dalam melancarkan aksinya. Dalam catatan tersebut, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut untuk ISIS.
BACA JUGA: Sebuah Catatan Atas Nama ISIS Ditemukan di Truk Pelaku Teror New York
Beberapa warga Uzbekistan memang kerap direkrut untuk menjadi militan kelompok teroris. International Crisis Group memperkirakan bahwa tahun ini sekira 2.000 hingga 4.000 militan berasal dari Asia Tengah. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)