NEW YORK – Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang terjadi di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa 31 Oktober 2017 sore waktu setempat. Teror tersebut diketahui dilakukan oleh seorang pria keturunan Uzbekistan, Sayfullo Saipov.
Sebagaimana diwartakan The Telegraph, Jumat (3/11/2017), ISIS mengklaim Sayfullo Saipov merupakan salah satu dari anggota mereka. Hal ini diutarakan dua hari setelah teror yang menewaskan delapan orang itu terjadi.
ISIS bahkan menjadikan klaim tersebut sebagai salah satu artikel di surat kabar mingguan mereka, Al-Naba. Dalam surat kabar itu mereka mengatakan bahwa salah satu tentaranya berhasil menyerang sejumlah orang di sebuah jalan di New York City.
BACA JUGA: Sebuah Catatan Atas Nama ISIS Ditemukan di Truk Pelaku Teror New York
Klaim ini dirilis setelah Presiden AS, Donald Trump, meminta Saipov ditahan di penjara Guantanamo. Tak hanya itu, ia juga terancam hukuman maksimal seumur hidup di penjara atau hukuman mati.