MAMUJU UTARA - Tak jauh dari pusat kota Mamuju Utara, terpampang lanskap indah Pantai Pasangkayu. Hamparan pulau yang memanjang dan pohon kelapa dalam yang tumbuh hampir di setiap sudutnya membuat yang memandang berdecak kagum.
Sejumlah pembangunan fasilitas objek wisata tampak dikebut, mulai dari taman, sarana olahraga, pusat kuliner hingga air terjun dengan udang paname sebagai ikon.
Bupati Mamuju Utara, Agus Ambo Djiwo sore itu tampak memantau sejumlah pembangunan proyek revitalisasi Pantai Pasangkayu. Sesekali Agus berbicara dengan warga sekitar yang memberi masukan soal pembangunan sarana rekreasi yang diharapkan mengundang wisatawan itu.
Agus menjelaskan, Pantai Pasangkayu ditargetkan jadi ikon baru di kabupaten yang baru diresmikan Tahun 2003 itu. Pantai sepanjang 3 kilometer itu ditargetkan jadi tempat berkumpul masyarakat setelah lelah dan jenuh bekerja.
"Ini jadi pelarian masyarakat Pasangkayu agar merasa rileks, apalagi kalau memandang laut begini, lepas semua problem. Kalau ada masalah, pandang saja laut karena luas, jadi enggak ada yang menghalangi pandangan," ujar Agus saat ditemui Okezone.
Tak tanggung-tanggung, revitalisasi pantai ini berawal dari kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja ke Mamuju Utara. Agus bercerita, saat itu Jokowi protes karena pantai yang cantik tersebut masih kotor, "Pantai kamu ini jorok sekali, kenapa ndak dibenahi?" kata Agus mengulang pertanyaan Jokowi.
Agus kemudian jujur bahwa dirinya sangat ingin sekali membenahi pantai tersebut, namun tak punya biaya. Mendengar itu, Jokowi kemudian meminta Agus membuat gambar perencanaan revitalisasi pantai tersebut.
Tercetuslah ide untuk membuat konsep hiburan seperti di Merlion Park Singapura, namun dengan ikon udang paname. Ide itu sesuai juga dengan keinginan Jokowi yang ingin menjadikan Mamuju Utara jadi pusat pengembangbiakan udang paname.
Di pantai nantinya akan dibangun sejumlah fasilitas, mulai dari sarana rekreasi, olahraga, kuliner, pusat oleh-oleh hingga pusat perdagangan.
Jokowi kemudian menyetujui ide tersebut dan membantu dana dari pusat sebesar Rp30 miliar. Sejak itulah pembangunan terus dikebut dan ditargetkan selesai 2018 nanti.
"Tiga tahun lagi Mamuju Utara berubah total," kata Agus optimis.
Revitalisasi pantai ini juga menandai keseriusan Mamuju Utara untuk mengajukan gagasan mengadakan Sail Pasangkayu 2019. Saat ini pihaknya terus membenahi infrastruktur agar siap menyelenggakan salah satu event pariwisata terbesar di Indonesia itu.
Agus mengaku, kendala terbesar untuk menyelenggarakan event sebesar itu adalah sarana transportasi. Pasalnya, Mamuju Utara berjarak 130 kilometer dari Palu, sebagai bandara terdekat yakni Sis Aljufri Mutiara Palu
Meskipun, Agus optimis dirinya dan seluruh jajaran bisa menyiapkan segala kebutuhan agar bisa dipercaya menyelenggarakan salah satu event terbesar di Indonesia itu.