Meski demikian, kontrak bisnis dan perjalanan yang sudah ada sebelum pengumuman tersebut diumumkan tetap diizinkan masuk dan tidak akan dikenai pembatasan. Daftar entitas yang tidak dapat melakukan bisnis mencakup zona pengembangan khusus di pelabuhan Mariel Kuba. Di wilayah itu, Kuba berusaha mengembangkannya agar menjadi pusat industri dan perkapalan utama di Karibia dengan perpisahan pajak dan pabean.
Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pemerintah Kuba terkait peraturan baru yang dikeluarkan oleh AS itu.
BACA JUGA: Wah! Tak Hanya Kurangi Staf Kedubes, AS Juga Larang Warganya ke Kuba
Meski telah dibatasi, menurut Kepala Kuba Educational Travel, Collin Laverty, masih banyak cara legal yang memungkinkan warga AS mengunjungi Kuba, seperti penerbangan komersial, kapal pesiar, hotel milik AS, dan penyedia tur. Namun, pembatasan baru tersebut dipastikan akan merugikan sektor swasta Kuba.
Senator AS dari Partai Demokrat, Bob Menendez, memuji peraturan baru tersebut. Menurutnya, keputusan ini adalah langkah yang benar untuk meminta penghormatan terhadap hak asasi manusia di Kuba. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)