HARARE – Setelah mendapatkan kudeta militer, aksi demokrasi, serta pemecatan dari partai politik (parpol, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan mengundurkan diri sebagai presiden. Sebuah sumber mengatakan, militer Zimbabwe tengah mengerjakan sebuah pernyataan pengunduran diri dari pria yang menguasai Zimbabwe selama 37 tahun tersebut.
Menurut laporan Reuters, Senin (20/11/2017), siaran negara Zimbabwe ZBC mengatakan bahwa Mugabe akan segera berbicara kepada khalayak negeri. Sebelumnya pada Minggu 19 November, surat kabar resmi Herald menunjukkan foto dirinya bertemu dengan para jenderal di kantor-kantor Kementerian Luar Negeri Zimbabwe.
BACA JUGA: Parpol Penguasa Zimbabwe Beri Presiden Mugawe Waktu Kurang dari 24 Jam untuk Lengser
Sebelumnya, parpol penguasa Zimbabwe, Zanu-PF, memecat Mugabe sebagai pemimpin mereka. Untuk mengganti posisi Mugabe, pihak partai lalu menunjuk Emmerson Mnangagwa, yang telah dipecat beberapa waktu lalu sebagai wakil presiden, untuk mengganti posisi Mugabe.
Keputusan diambil setelah ratusan pejabat senior Partai ZANU-PF memberikan suaranya pada rapat akbar. Pemecatan tersebut semakin melemahkan posisi Presiden Robert Mugabe yang menolak mundur meski jabatannya sempat diambil alih oleh militer. Tak hanya Mugabe, sang istri yaitu Grace Mugabe yang berusia 52 tahun, yang memiliki ambisi menggantikan suaminya, juga dikeluarkan dari partai tersebut.
BACA JUGA: Dipecat dari Partai, Presiden Zimbabwe Selangkah Lagi Lengser
BACA JUGA: Gelar Aksi Long March, Warga Zimbabwe di Inggris Tuntut Presiden Mugabe Mundur