Korut Perketat Penjagaan di DMZ Setelah Anggota Militernya Membelot

Djanti Virantika, Jurnalis
Senin 27 November 2017 13:02 WIB
Tentara Korut menggali parit dan menanam pohon di DMZ guna menghalangi para pembelot. (Foto: The Telegraph)
Share :

PYONGYANG – Korea Utara (Korut) telah memperketat penjagaan di wilayah perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel) setelah seorang tentaranya berhasil kabur. Hal ini dilakukan karena pembelotan tersebut sangat langka terjadi sehingga membuat malu rezim Kim Jong-un.

Sebagaimana diwartakan The Telegraph, Senin (27/11/2017), Korut belum berkomentar secara terbuka mengenai pembelotan tersebut. Namun, mereka telah mengawasi lebih ketat zona demiliterisasi (DMZ) seluas 4 kilometer tersebut.

BACA JUGA: Membelot dengan Dihujani Tembakan, Tentara Korut Terinfeksi Puluhan Parasit

Pengamat mencatat bahwa wilayah tersebut saat ini dijaga oleh petugas yang berbeda setelah kejadian itu. Nasib penjaga sebelumnya belum diketahui secara pasti.

Media Jepang mengatakan, penjaga yang tidak berhasil menangkap pembelot itu dikabarkan dipanggil kembali ke Pyongyang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, kabar ini belum dikonfirmasi oleh pejabat tinggi militer di kantor perwakilan Korut di Panmunjom.

Sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Korut mendirikan sebuah gerbang di jembatan yang digunakan tentara tersebut saat melarikan diri. Hal ini dilakukan untuk mencegah pembelotan kembali terjadi. Tak hanya itu, rezim Kim Jong-un juga telah menempatkan lebih banyak senapan mesin di daerah tersebut.

BACA JUGA: Ratusan Pembelot Korut di Korsel Dilaporkan Hilang, Kok Bisa?

Kini, jembatan itu ditutup untuk sementara. Korut juga mendirikan pos pemeriksaan baru di wilayah tersebut guna memantau tentara mereka yang masuk dan keluar dari JSA, serta menghindari pembelotan militer lebih lanjut.

Hal ini dilakukan sebagai tindakan lebih lanjut setelah seorang tentara Korut bernama Oh berhasil kabur membelot. Tentara tersebut akhirnya berhasil kabur setelah diselamatkan oleh tentara Korsel dan AS yang berjaga di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Korsel Gunakan Pengeras Suara untuk Kabarkan Kondisi Tentara Korut yang Membelot

Kepala pasukan AS Korsel (USFK) sendiri mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh pasukannya. Mereka bahkan memberikan penghargaan untuk tiga tentara Korsel dan tiga tentara AS yang telah membantu Oh melarikan diri. Medali tersebut diberikan pada Kamis 23 November 2017 dalam sebuah upacara.

Kini, kondisi tentara Korut yang membelot itu semakin membaik. Oh harus menjalani operasi untuk mengobati luka di bagian lengan dan perutnya. Tagihan medis untuk mengobati Oh ini diperkirakan akan melampaui 100 juta won atau sekira Rp1,2 miliar. Meski demikian, belum ada satu pihak pun yang mengklaim akan bertanggung jawab atas biaya tersebut. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya