Melihat itu, orang-orang Arab Palestina mendapat bantuan dari berbagai negara untuk melawan pasukan Zionis. Tetapi orang Yahudi mendapat kendali penuh dari PBB.
Pada 14 Mei 1948, Inggris mengundurkan diri sehingga tak lagi bertanggung jawab atas wilayah tersebut. Israel, melalui Ketua Badan Yahudi, David Gurion, pun memproklamasikan berdirinya negara mereka.
Melihat itu, keesokan harinya, pasukan dari Mesir, Trans-Yordania, Suriah, Lebanon, dan Irak ikut menyerang. Penduduk Israel, meski kurang dilengkapi, berhasil melawan orang-orang Arab dan kemudian merebut wilayah-wilayah kunci, seperti Galilea, pantai Palestina, dan sebidang wilayah yang menghubungkan wilayah pesisir ke bagian barat Yerusalem.
Setahun kemudian, melalui mekanisme gencatan senjata, PBB memberikan kuasa permanen kepada Israel untuk semua wilayah yang mereka taklukkan. Kepergian ratusan ribu orang Arab Palestina dari Israel selama perang, membuat negara tersebut kini dihuni mayoritas kaum Yahudi. (Hotlas Mora Sinaga/Magang)
(Rifa Nadia Nurfuadah)