BACA JUGA: PM Lebanon Tak Terima Hizbullah Ancam Negara-Negara Arab
Sekadar informasi, kelompok tersebut memang diketahui tidak hanya menetap di Iran. Hizbullah berjuang bersama pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, melawan pemberontak yang berusaha mengusirnya, termasuk faksi-faksi yang didukung oleh Arab Saudi.
Hariri menyampaikan pengunduran dirinya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi saat dia berada di Arab Saudi pada 4 November. Dalam pidatonya tersebut, Hariri mengatakan bahwa dia harus mengundurkan diri karena adannya campur tangan dalam pemerintahan Lebanon oleh Iran dan Hizbullah, kelompok Syiah yang merupakan bagian dari pemerintah Iran. Pengunduran dirinya yang kontroversial tersebut memicu sebuah krisis politik di Lebanon dan menyodorkannya kembali ke dalam pergumulan regional antara Riyadh dan musuh utamanya di wilayah Iran.
Menanggapi keputusan Hariri kala itu, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa dirinya tidak akan menerima pengunduran diri Hariri. Selain itu, Presiden Aoun juga menuding Arab Saudi menahan Hariri di Riyadh dan memaksanya untuk mundur. Namun akhirnya Hariri kembali ke Beirut pada 22 November dan memutuskan untuk tidak mengundurkan diri.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)