Berbicara dengan Presiden China, Trump Janji Beri Sanksi Ekstra ke Korut

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Kamis 30 November 2017 03:12 WIB
Presiden AS, Donald Trump dan Pimpinan Korut, Kim Jong-un. (Foto: Sky News)
Share :

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji akan memberi sanksi tambahan kepada Korea Utara (Korut). Keputusan ini diambil setelah negara tertutup itu tetap keras kepala melanjutkan program pengembangan rudal dan nuklirnya.

Presiden berusia 72 tahun itu mengaku telah berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping untuk membahas peluncuran rudal tersebut. Selain itu, kedua pemimpin negara juga membahas sanksi besar yang dipersiapkan khusus untuk Korut. Pernyataan ini diumumkan Trump melalui akun Twitter resminya.

BACA JUGA: Korut Klaim Rudal Balistik Barunya Mampu Menjangkau Seluruh Daratan AS

"Saya baru saja berbicara dengan Presiden China, Xi Jinping guna membahas tindakan provokatif Korut. Sanksi tambahan utama sebisa mungkin akan dikenakan pada hari ini dan situasi akan ditangani," tulis Trump dalam cuitannya sebagaimana dinukil dari Sky News, Kamis (30/11/2017).

Sementara itu, pihak Gedung Putih menyebut, percakapan antara Trump dan Xi Jinping merupakan bentuk upaya nyata AS untuk membela diri dan sekutunya. AS selalu memandang Negeri Tirai Bambu sebagai negara yang mampu mempengaruhi Korut sehingga China harus mengerahkan semua usaha untuk mengakhiri provokasi serta mewujudkan denuklirisasi.

Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, menyatakan, AS telah menargetkan sanksi tambahan di bidang ekonomi. Ia menegaskan jika Pemerintah Negeri Paman Sam akan "terus bekerja" untuk menyelesaikan ketegangan secara damai.

BACA JUGA: Tembakkan Rudal Balistik, Indonesia: Korut Tidak Bertanggung Jawab

Menanggapi klaim Korut yang menyebut rudalnya akan mampu mencapai Whasington, seorang pejabat senior AS mengaku menyangsikan pernyatan tersebut. Sementara itu, pimpinan sekutu AS, Presiden Korea Selatan (Korsel) yang mengecam aksi Korut mengaku khawatir.

Presiden Moon menyatakan, bahwa ia khawatir jika aksi peluncuran rudal yang terus dilakukan Korut bisa memaksa AS untuk menyerang Pyongyang. Upaya lain untuk menghentikan Korut yaitu Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas uji coba rudal tersebut menyusul permintaan dari AS dan Jepang.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya