PM Irak Umumkan Perang dengan ISIS Telah Berakhir

Rufki Ade Vinanda, Jurnalis
Sabtu 09 Desember 2017 21:02 WIB
Perdana Menteri Irak, Haieder al-Abadi. (Foto: AFP)
Share :

BAGHDAD - Perdana Menteri (PM) Irak, Haider al-Abadi mengumumkan bahwa perang melawan kelompok ekstrimis Negara Islam Irak dan Syam atau ISIS di negaranya telah berakhir. Irak sendiri diketahui terlibat perang berdarah melawan ISIS selama lebih dari 3 tahun lamanya.

"Pasukan kita memiliki kendali penuh atas perbatasan Irak-Suriah dan oleh karena itu saya mengumumkan berakhirnya perang melawan Daesh (ISIS)," ujar PM al-Abadi seperti dilansir AFP, Sabtu (9/12/2017).

ISIS sebelumnya diketahui merebut wilayah di bagian utara dan barat Baghdad melalui termasuk Kota Mosul yang merupakan kota terbesar kedua di Irak melalui serangan yang berlangsung sejak 2014. Dibantu koalisi dengan Amerika Serikat (AS) dan gencar melancarkan serangan udara, Irak berhasil merebut kota demi kota dari cengkraman para gerilyawan.

BACA JUGA: Mantap! Indonesia Sambut Positif Kekalahan Teroris di Marawi dan Raqqa

"Saya mengumumkan kabar baik tersebut yakni pembebasan oleh pasukan Irak di seluruh wilayah perbatasan Irak-Suriah. Musuh ingin membunuh peradaban kita, tapi kita telah menang melalui persatuan dan tekad. Kita telah menang dalam waktu singkat," imbuh PM al-Abadi.

Di sela pengumuman tersebut, PM al-Abadi tak lupa turut berkomentar mengenai pengumuman AS terkait status Yerusalem. PM al-Abadi menyesalkan keputusan Presiden Donald Trump tersebut.

"Tidak ada seorang pun yang bisa mengubah identitas Palestina dan al-Quds," tegas al-Abadi.

Pergerakan melawan ISIS memang gencar dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Kekalahan kelompok ISIS di Kota Raqqa dan Mosul telah menjadi batu loncatan besar untuk mendapatkan kemenangan dari kelompok teroris yang dikenal kejam tersebut.

BACA JUGA: Suriah Akhirnya Berhasil Kuasai Markas Besar Terakhir ISIS

Pada November, pasukan Irak merebut kembali kota terakhir yang dipegang ISIS yakni Kota Rawah yang lokasinya dekat perbatasan dengan Suriah. Selama minggu-minggu berikutnya pasukan Irak terus membersihkan markas persembunyian ISIS di negara itu.

Metro melaporkan, al-Abadi menyatakan pertarungan tersebut berakhir pada Juli, namun bentrokan terus berlanjut di beberapa tempat selama berminggu-minggu sesudahnya. Irak sekarang menghadapi tantangan rekonstruksi yang menakutkan. Pertempuran tersebut menyebabkan kehancuran besar-besaran di banyak wilayah, dan sekitar 3 juta orang Irak masih mengungsi.

(Rufki Ade Vinanda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya