SANAA - Wabah kolera di Yaman diklaim telah mencapai satu juta kasus. Menyoroti penderitaan negara yang terjebak dalam perang sipil selama hampir tiga tahun, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan bahwa lebih dari 80% penduduk kekurangan makanan, bahan bakar, air bersih, dan akses terhadap perawatan kesehatan.
Dikutip dari Xinhua, Jumat (22/12/2017), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan 2.219 kematian akibat wabah kolera sejak menyebar di seluruh Yaman pada April, tiga di antaranya adalah anak-anak. Negara Arab yang dilanda perang itu juga menderita wabah difteri yang parah sejak Oktober.
BACA JUGA: Ya Ampun... Semua Akses Ditutup Arab Saudi, Jutaan Rakyat Yaman Terancam Bencana Kelaparan Parah
Pada 11 Desember, badan bantuan dari PBB melaporkan 32 kematian akibat difteri, memperingatkan bahwa penyakit ini cepat menyebar. Kasus difteri telah mewabah ke 244 orang, kebanyakan anak-anak. Vaksin yang dibutuhkan untuk mengobati difteri akan habis, pemerintah daerah telah memperingatkan.
Kapal-kapal dan pesawat-pesawat yang membawa persediaan kemanusiaan tidak dapat mencapai Yaman akibat Arab Saudi memberlakukan blokade pada awal November. Pihak Arab Saudi memblokade jalur kemanusiaan akibat kelompok Houthi yang meluncurkan rudal balistik ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
BACA JUGA: Targetkan Riyadh, Rudal Balistik dari Yaman Ditembak Jatuh Arab Saudi
Arab Saudi tersebut namun telah mengurangi pengepungan pada akhir November. Saudi juga membuka kembali beberapa pelabuhan di selatan negara tersebut. Namun badan bantuan PBB mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak cukup dan menuntut pembenahan lengkap semua pelabuhan Yaman, termasuk pelabuhan Hodeidah, satu-satunya pelabuhan ke Yaman utara, yang berada di bawah kendali Houthi.