Dilansir dari Reuters, Sabtu (30/12/2017), serangan tersebut, yang diklaim oleh ISIS, adalah yang terbaru dalam setidaknya 24 kasus pengeboman yang menyasar kelompok Syiah di negara mayoritas Sunni selama dua tahun terakhir. Menurut beberapa saksi mata, pengebom dalam serangan tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.
Di Pusat Sosial dan Budaya Tabian, di sebuah rumah besar yang menyusuri jalan di daerah kota Syiah yang juga menjadi tempat kantor berita Voice News Agency, jendela-jendela hancur dan banyak lantai yang masih bernodakan darah. Sepatu milik korban tewas ditumpuk rapi di halaman yang banyak di antaranya merupakan hadirin dari sebuah panel diskusi.
"Mereka ada di sana untuk diskusi. Mereka ingin belajar tentang budaya, Alquran, dan agama," kenang Hasan Jan.
BACA JUGA: Sekjen PBB Kutuk Serangan Pusat Kebudayaan di Afghanistan
Sekadar diketahui, sebuah serangan bunuh diri terjadi di pusat kebudayaan dan kantor berita di Kabul, Afghanistan. Serangan tersebut terjadi saat kantor berita tengah menggelar panel diskusi pagi. Diskusi tersebut dilaporkan dihadiri juga oleh para siswa sekolah.