CARACAS - Ratusan orang Venezuela turun ke jalan di daerah miskin di Caracas untuk memprotes kekurangan daging babi yang akan diolah menjadi makanan tradisional Natal. Hal tersebut termasuk dalam gejala ketidakpuasan sosial selama krisis ekonomi yang brutal di Venezuela.
Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro telah berjanji untuk menyediakan daging bersubsidi kepada orang-orang Venezuela pada akhir tahun keempat resesi di negara OPEC. Namun banyak di beberapa daerah, hal itu tidak terwujud dan menimbulkan sebuah keputusasaan.
Media lokal dan pengguna Twitter memasang gambar ratusan orang yang berdiri di jalanan dan membakar sampah di Caracas pada Rabu 27 Desember malam, mengeluhkan pengiriman daging babi yang gagal. Beberapa aksi protes berlanjut hingga Kamis 29 Desember pagi, di mana beberapa pengguna media sosial menyebutnya "revolusi babi".
BACA JUGA: Giliran Maduro Lemparkan Bola Panas, Sebut Trump Tak Tahu di Mana Venezuela
Maduro, yang telah menuduh "perang ekonomi" yang dipimpin oleh asing melawan pemerintahannya, melalui siaran TV menyalahkan Portugal karena gagal mengimpor daging babi tepat waktu saat Natal.
"Apa yang terjadi dengan daging babi? Mereka menyabotase kita. Saya bisa menamai sebuah negara: Portugal," kata Maduro, dilansir dari Reuters, Sabtu (30/12/2017).