Menghangatnya hubungan antara Korut dan Korsel diawali dari pidato Pemimpin Korut, Kim Jong-un beberapa waktu lalu. Dalam pesan Tahun Barunya, Kim menyatakan Korut membuka jalan terjadinya pembicaraan antara Seoul dengan Pyongyang.
BACA JUGA: Riwayat Partisipasi Korut dalam Hajatan Besar di Korsel
Sejak pidato itu, dia telah memerintahkan untuk membuka saluran komunikasi antara kedua negara yang telah lama ditutup dan mempersiapkan perundingan dua Korea.
Meski menyatakan siap berdialog, Kim juga secara tegas mengatakan bahwa Korut akan tetap menjalankan program nuklir dan rudal balistiknya. Dia mengatakan, senjata nuklir Korut akan membuat AS mengurungkan niatnya untuk menyerang negara itu.
SEOUL – Korea Utara (Korut) setuju untuk melakukan dialog dengan seterunya, Korea Selatan (Korsel) menyusul kesediaan Seoul untuk dan Amerika Serikat (AS) untuk menunda pelaksanaan latihan perang yang secara rutin dilakukan. Pembicaraan resmi yang rencananya dilangsungkan pekan depan itu akan menjadi dialog pertama antara dua Korea dalam dua tahun belakangan.
Korsel mengatakan, Korut telah mengirim persetujuannya untuk perundingan yang akan diadakan Selasa depan di desa gencatan senjata di Panmunjom. Terakhir kali kedua Korea terlibat dalam pembicaraan resmi adalah pada bulan Desember 2015.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea, Baik Tae-hyun mengatakan, kedua belah pihak diprediksi akan membahas mengenai pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar di Korsel dan mengenai hubungan antar-Korea. Pyongyang meminta agar negosiasi terkait pertemuan tersebut dilakukan melalui pertukaran dokumen.
Sementara itu, perwakilan Korut di Komite Olimpiade Internasional (OIC) mengatakan negaranya akan mengirimkan kemungkinan akan mengirimkan pasangan peseluncur es untuk turut berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin yang digelar di Pyeongchang, Korsel. Pernyataan itu disampaikan menyusul menghangatnya hubungan antara dua negara tetangga yang berseteru di awal 2018.
“Pasangan Korut kemungkinan akan berpartisipasi, “ kata anggota IOC Korut, Chang Ung kepada wartawan di Beijing, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (6/1/2018).
Chang tiba di Beijing dari Pyongyang dan akan terbang ke Swiss untuk mendiskusikan partisipasi Korut dalam Olimpiade Musim Dingin itu dengan OIC.
Menghangatnya hubungan antara Korut dan Korsel diawali dari pidato Pemimpin Korut, Kim Jong-un beberapa waktu lalu. Dalam pesan Tahun Barunya, Kim menyatakan Korut membuka jalan terjadinya pembicaraan antara Seoul dengan Pyongyang.
Sejak pidato itu, dia telah memerintahkan untuk membuka saluran komunikasi antara kedua negara yang telah lama ditutup dan mempersiapkan perundingan dua Korea.
Meski menyatakan siap berdialog, Kim juga secara tegas mengatakan bahwa Korut akan tetap menjalankan program nuklir dan rudal balistiknya. Dia mengatakan, senjata nuklir Korut akan membuat AS mengurungkan niatnya untuk menyerang negara itu.
(Rahman Asmardika)