JAKARTA – Pilgub Jawa Barat 2018 kemungkinan diikuti tiga pasangan calon dan diprediksi berlangsung sengit. Setiap paslon harus memikat hati 32,8 juta pemilih di Bumi Parahyangan. Lalu, bagaimana karakter pemilih di Jabar?
Menurut Adi Prayitno, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, potret pemilih di Jawa Barat rata-rata bersifat sosiologis.
"Artinya, masyarakat di sana cenderung mengutamakan sentimen keagamaan dan kemanusiaan," kata Adi, saat dihubungi Okezone, Sabtu (6/1/2018).
Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju dalam Pilkada Jawa Barat adalah Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil yang kemungkinan berduet dengan Anton Charliyan.
Adi Prayitno mengatakan, setiap paslon diperkirakan cenderung menonjolkan sikap sosiologis. Salah satunya dengan berpenampilan lebih saleh atau agamis.
Hal itu hampir dimiliki ketiga paslon. Salah satu yang akan menonjolkan itu, menurut Adi, adalah paslon Sudrajat - Ahmad Syaikhu, dari Koalisi Reuni (Gerindra, PKS, PAN).
Sudrajat yang datang dari militer memang cenderung nasionalis. Tapi wakilnya, Ahmad Syaikhu, akan memenuhi unsur sosiologis itu karena berasal PKS, salah satu partai Islam di Indonesia.
Syaikhu akan berperan penting dalam pemilih di Jawa Barat ini. Apalagi Jawa Barat dianggap salah satu basisnya PKS. "Terbukti PKS berkuasa dua periode, ya suka tidak suka (itu faktanya)," imbuh Adi.
(Baca juga: Nama dan Fakta di Pilgub Jabar 2018, Siapa yang Layak Dipilih?)
Di sisi lain, paslon dari PDIP, Nasdem, Hanura, PKB, PPP, yaitu Ridwan Kamil (Emil)-Anton Charliyan juga punya kekuatan sosialis. Seperti diketahui, Emil begitu aktif di media sosial.
Lewat internet, Emil kerap berkelakar sehingga terlihat tidak kaku dibanding calon-calon sebelumnya. Tidak hanya kelakar, hasil kerjanya sebagai Wali Kota Bandung dan komentar-komentar membela hak kemanusiaan pun kerap ia pamerkan.
"Meski begitu, faktor kinerja dan rekam jejak juga akan diperhatikan masyarakat Jabar. Untuk hal ini, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bisa unggul," tukas Adi.
Sebagai petahana Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar tinggal memperlihatkan kinerjanya selama ini. Begitu juga Dedi Mulyadi yang merupakan Bupati Purwakarta.
"Karena itu, pasangan petahana ini tampaknya tidak perlu terlalu banyak berkampanye," pungkasnya.
(Salman Mardira)