YAKUZA bisa dianggap sebagai sebuah organisasi yang mengerikan dari Jepang. Sindikat kejahatan terorganisasi itu bahkan memiliki kantor, anggota, dan aturan main.
Belakangan nama Yakuza kembali muncul. Penyebabnya, Kepolisian Thailand baru saja menangkap seorang bos Yakuza yang buron selama 15 tahun, Shigeharu Shirai, pada Kamis 11 Januari.
Ia bisa ditangkap karena foto tatonya viral di Facebook. Shirai melarikan diri setelah dituduh membunuh seorang anggota geng rival pada 2003.
Ketika ditangkap, Shirai mengakui dirinya anggota Yakuza. Namun, dia tidak mengakui tuduhan pembunuhan itu.
Foto Shirai saat digiring polisi pun tersebar. Tato di tubuh tuanya, jelas menggambarkan ciri Yakuza.
Selain tato, ternyata banyak fakta lainnya dari kelompok kejahatan tersebut. Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pengaruhi Politik Jepang
Biaya politik yang tinggi membuat banyak politisi Jepang harus berhubungan dengan Yakuza. Selain itu, kinerja Yakuza dalam memenangkan pemilihan umum sudah terbukti ampuh di sana.
Para yakuza biasanya menyebarkan anggotanya di tempat-tempat pemilihan umum. Mereka bertugas memastikan bahwa kandidat yang mereka dukung akan menang.
Kelompok Yakuza. (Foto: Facts and Details)
Jadi bisa dikatakan Yakuza merupakan bagian pemerintahan Jepang. Untuk diketahui, mantan Menteri Hukum Jepang, Keishu Tanaka, dipaksa mundur dari jabatannya pada 2012 karena ketahuan terlibat Yakuza.
2. Punya Majalah
Demi mempererat hubungan dan meningkatkan semangat kerja 28 ribu anggotanya, Yakuza menerbitkan majalah pada 2013. Namun tidak ada yang boleh membacanya selain para anggota itu. Perang berdarah pun kerap terjadi agar berita mereka tidak bocor.
Majalah ini membahas berbagai hal tentang Yakuza, seperti masa-masa sulit hingga sejumlah artikel lainnya. Namun begitu, majalah ini juga memuat puisi dan liputan memancing ikan.
Halaman depan majalah diberi nama Yamaguchi-gumi Shinpo. Di sana tampil Kenichi Shinoda, seorang bos kelompok yakuza terbesar di Negeri Sakura, yaitu Yamaguchi-gumi.
3. Tes Masuk Tertulis
Meski terkenal dengan kegiatan yang melibatkan fisik, Yakuza juga menekankan pentingnya kecerdasan. Salah satunya tes tertulis 12 halaman pada 2009 lalu, yang digelar Yamaguchi-gumi, satu dari tiga organisasi pendiri Yakuza.
Tes dilakukan untuk menguji apakah anggotanya paham peraturan-peraturan yang berlaku di kelompok itu. Dengan begitu, kesalahan ceroboh bisa diminimalisasi.
Ilustrasi: Shutterstock
Isu-isu yang diangkat dalam soal pun beragam, mulai dari ekonomi, limbah industri, hingga pencurian kendaraan motor. Hal itu perlu dipelajari mereka karena Yakuza dianggap sebagai barometer perekonomian Jepang.
4. Ritual Pelonco
Jika ada seorang anggota baru, maka ia harus melalui ritual perpeloncoan yang disebut sakazukigoto. Di sana, anggota harus berjanji patuh dan hormat pada senior-seniornya.
Ilustrasi: Shutterstock
Sake adalah minuman sajian yang selalu ada dalam ritual tersebut. Minuman tradisional Jepang itu menjadi perekat hubungan di antara mereka.
5. Wajib Tato
Tato tubuh merupakan ikon Yakuza. Setiap anggota harus ditato dengan metode tradisional, yaitu memasukkan tinta secara manual di bawah kulit. Kegiatan itu disebut irezumi.
Ilustrasi: Tokyo Online
Berbagai simbol tato punya maksud masing-masing. Seperti ikan koi untuk keberuntungan, naga untuk keberanian hingga kebijaksanaan, ular untuk kesehatan, samurai untuk kesetiaan, dan banyak lagi lainnya.
Tato milik Yakuza pun menjadi tren di kalangan masyarakat Jepang. Mengatasi itu, pemerintah Jepang akhirnya melarang pengguna tato bekerja di kantor nasional. Jika tak mau melepaskan tatonya, maka dipersilahkan mencari pekerjaan di sektor swasta.
6. Harus Potong Jari
Jika ada yang melanggar aturan, maka potong jarilah bayarannya. Namun pelanggar itu harus melakukannya sendiri.
Ritual ini disebut Yubitsume. Potong jari dimulai dari kelingking lalu ke jari lainnya sesuai jumlah kesalahannya.
Ilustrasi: Listverse
Jadi, tidak heran jika banyak anggota yang kehilangan jari kelingking mereka. Bahkan, tidak sedikit juga yang kehilangan seluruh jarinya.
Untuk menyembunyikan itu, Yakuza mengimpor alat kesehatan pengganti bagian tubuh atau prostetik. Salah satunya dari seorang profesor Inggris, Alan Roberts. Ia sampai dipanggil Tuan Jari (“Mr. Fingers”) oleh anggota kelompok tersebut.
7. Pemerasan
Yakuza terbiasa melakukan kegiatan menyuap dalam skala besar. Mereka biasanya bermain saham dan ikut dalam sebuah rapat umum pemegang saham.
Di sana, mereka mencari sebanyak mungkin keburukan para pemimpin perusahaan. Setelah itu, mereka akan melakukan pemerasan atau yang biasa disebut Sokaiya.
"Beri kami uang, atau kami akan datang ke pertemuan dan mempermalukan Anda," seperti itu kira-kira apa yang mereka katakan. Apalagi orang Jepang takut dipermalukan, jadi taktik ini biasanya akan berhasil.
8. Berjiwa Sosial
Meski dikenal dengan kekejamannya, saat Jepang dilanda tsunami pada 2011 anggota Yakuza mengirim sejumlah bantuan. Bahkan mereka termasuk yang pertama kali datang ke area bencana.
Tidak hanya itu, pada 1995, Yakuza juga datang ke area gempa di Kobe. Mereka mengirim bantuan menggunakan skuter, kapal, dan helikopter.
Ilustrasi: Shutterstock
Pro dan kontra tindakan Yakuza itu pun bermunculan. Ada yang bilang Yakuza hadir di saat pihak berwenang tidak bisa membantu, namun ada juga yang bilang kelompok itu hanya mencari nama baik di mata masyarakat.