BACA JUGA: Kehadiran Pence Ditolak, Tawaran AS untuk Palestina Terancam Mandek
Otoritas Palestina, melalui juru bicara Nabil Abu Rudeina mengatakan, Yerusalem tidak untuk dijual. Palestina tidak sama sekali menentang negosiasi, tetapi perundingan itu harus didasarkan pada hukum dan resolusi internasional yang mengakui negara Palestina merdeka dengan Ibu Kota Yerusalem Timur.
Abbas pun mengungkapkan fakta bahwa Palestina sebelumnya juga sudah menolak permintaan AS untuk menunda pembayaran kepada 35 ribu keluarga yang tewas dan luka-luka akibat konflik dengan Israel. Langkah Palestina itu dinilai oleh Israel sebagai praktik yang mendorong kekerasan.
BACA JUGA: Pemerintah AS Resmi Umumkan Status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Pemimpin Partai Fatah itu menegaskan Palestina tidak akan menerima peran AS sebagai broker tunggal dalam negosiasi damai dengan Israel. Ia yakin kesepakatan hanya bisa dicapai jika ada beberapa pihak, dengan mencontohkan Kesepakatan Nuklir Iran pada 2015 yang melibatkan enam negara besar.
(Wikanto Arungbudoyo)