TIMIKA - Mabes TNI menerjunkan Satuan Tugas Kesehatan guna menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Dinas Kesehatan Asmat mencatat sekitar 61 anak meninggal dunia akibat KLB campak dan gizi buruk dalam empat bulan terakhir.
Satgas kesehatan yang diterjunkan sebanyak 53 personel dari Mabes TNI ditambah 30 personel dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 174/ATW. Mereka tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua pada Selasa 16 Januari 2018 dan diberangkatkan langsung menuju Agats, ibukota Kabupaten Asmat lengkap dengan obat-obatan dan bantuan makanan tambahan.
Danrem 174/ATW Merauke, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan selaku Dansatgas penanggulangan KLB Kesehatan di Asmat mengatakan, operasi tersebut akan berlangsung selama satu bulan dan dilakukan dalam tiga tahap.
"Tiba di Agats kita langsung laksanakan operasi. Anggota Satgas akan disebar di seluruh Distrik. Pemkab dan Kodim sudah siapakan speedboat, Heli kita standby-kan juga disana untuk mendukung operasi ini," kata Asep kepada wartawan di Bandara Mozes Kilangin Timika.
(Baca juga: Tak Ingin Ciptakan Bangsa Kerdil, Pemerintah Terus Perbaiki Gizi Bayi & Balita)
Hari ini, ada total 37 anggota Satgas Kesehatan TNI yang berangkat ke Agats, termasuk Danrem yang turun langsung memimpin operasi. Dari jumlah tersebut 18 orang diantaranya adalah dokter spesialis dari Puskes TNI, Puskes TNI AD, Dinas Kesahatan TNI AU dan TNI AL.
Karena penerbangan yang terbatas, perlengkapan lainnya akan dikirim melewati jalur laut.
Data Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat menyebutkan, setelah tim terpadu melakukan monitoring pada Minggu 14 Januari 2018, sebanyak 61 anak meninggal dunia akibat terserang campak dan menderita gizi buruk selama empat bulan terakhir pada sejumlah distrik di Kabupaten Asmat. Dari 61 balita yang meninggal, 59 kasus terjadi di tiga distrik, yakni Distrik Fayit, Aswi dan Pulau Tiga.
(Baca juga: Indonesia Nomor 5 Dunia Jumlah Anak Stunting, Presiden World Bank Temui JK Bahas Pengentasan)
Di Distrik Fayit dan Aswi, tim menemukan 22 anak balita yang meninggal dunia. Sementara di Pulau Tiga, terdapat 37 kasus kematian anak yang tersebar di Kampung Keppi, Kampung Nakai, Kampung As dan Kampung Atat. Sementara dua anak balita lainnya meninggal dunia di RSUD Agats.
(Awaludin)