Begini Strategi Mantan Prajurit Menangkan Sudirman Said untuk Kalahkan Ganjar di Pilgub Jateng

SEMARANG – Sejumlah mantan prajurit TNI/Polri menyatakan kesiapannya untuk memenangkan Sudirman Said dalam kontestasi Pilgub Jateng 2018. Mereka akan melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara memilih pemimpin yang baik dan bebas dan bebas dari politik uang.

Sudirman Said akan bersaing dengan Ganjar Pranowo yang merupakan petahana.

Para mantan anggota TNI/Polri itu tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) yang merupakan sayap Partai Gerindra. Meski baru terbentu sejak lika bulan lalu, namun organisasi mereka telah solid di seluruh daerah di Jateng, dan akan bergerak hingga satuan wilayah terkecil.

“Setiap kampanye akan kita (PPIR) libatkan. Sampai tingkat grass root (akar rumput-red) dari kabupaten hingga tingkatan level RT,” ujar Koordinator PPIR Jateng, Sutar, Selasa (16/1/2017) usai menggelar pertemuan tertutup dengan Sudirman Said di sebuah hotel di Semarang.

BACA: Waspada Kampanye Hitam, Polres Demak Patroli Medsos Siang-Malam

BACA: Ketika Sudirman Said Bicara Warna-warni Koalisi Parpol Pengusungnya

Mantan anggota pasukan elite Kopassus itu menambahkan, pihaknya akan bersinergi dengan parpol koalisi yakni Gerindra, PKB, PKS, dan PAN untuk memenangkan pasangan Sudirman Sad-Ida Fauziyah dan mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo- Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin).

PPIR, kata, Sutar akan membuat langkah konkret berupa pendekatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar mendapatkan suara terbanyak.

“Untuk tingkat kabupaten rata-rata sampai RT hampir 300 orang yang masuk struktur. Kita sayap Partai Gerindra, sehingga untuk melakukan kegiatan itu akan berkoordinasi dengan Gerindra termasuk parpol koalisi untuk memenangkan Pilgub,” lugasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sudirman Said mengapresiasi dukungan yang diberikan ribuan mantan purnawirawan TNI/Polri. Mereka dinilai memiliki peran penting di masyarakat karena sebelumnya adalah orang-orang yang mengabdi kepada negara dan tarihan nyawa.

“Saya memberikan apresiasi karena beliau-beliau ini kan di tempat masing tokoh masyarakat, purnawirawan itu orang yang pernah mengabdi pada negara menyambung nyawa,” kata Sudirman Said.

(Rachmat Fahzry)