PALEMBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Sumatera Selatan untuk menghadiri empat agenda sekaligus. Senin (22/1/2018) sekitar pukul 08.00 WIB Jokowi membagikan 1.000 Program Keluarga Harapan (PKH), dan 1.700 Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA Negeri 1 Palembang, dilanjutkan ke Palembang Sport Convention Center (PSCC) untuk membagikan 5.534 sertifikat tanah untuk masyarakat Sumatera Selatan.
Jokowi, didampingi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Kapolri Tito Karnavian dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memasuki aula PSCC sekitar pukul 09.40 WIB disambut keriuhan masyarakat yang ingin bersalaman dengan Presiden ke 7 Republik Indonesia tersebut.
Saat memberikan kata sambutan, Jokowi menyapa masyarakat Sumatera Selatan dengan menggunakan bahasa Palembang. "Apo kabar dulur? Baik ?Alhamdulillah," ucap Jokowi seraya tersenyum.
(Baca Juga: Jokowi Imbau Penerima Bantuan PKH Tak Habiskan Dana untuk Beli Pulsa dan Rokok)
Dulur, dalam bahasa Palembang sendiri berarti saudara. Bukan hanya itu, Jokowi juga membuat yang hadir di PSCC tertawa saat Jokowi meminta warga yang mendapat sertifikat untuk mengangkat tinggi-tinggi. "Coba angkat tinggi-tinggi saya mau hitung satu-satu," canda Jokowi.
Hal itu membuat gelak tawa undangan yang hadir lantaran serifikat yang dibagikan mencapai 5.534. "Saya senang sekali karena ada juga 490 sertifikat untuk masjid dan ini akan kita rampungkan di semua provinsi, baik masjid musala, gereja, ada vihara klenteng ada semua," ucap Jokowi kembali.
Menurut Jokowi, di Indonesia harusnya ada 126 juta sertifikat tanah, tetapi sampai 2015 kemarin baru 46 juta sertifikat tanah yang bisa diberikan kepada masyarakaat. "Saya perintahkan kepada Menteri ( Menteri Badan Pertanahan Nasional) saya targetkan 5 juta harus selesai diberikan kepada masyarakat tahun kemarin," jelas Jokowi.
(Baca Juga: Banyuasin Bersolek Sambut Kedatangan Jokowi)
"Tahun 2018 ini ditargetkan 7 juta harus diberikan. Kerja keras tahun depan saya targetkan 9 juta sertifikat. Setiap saya pergi kunjungan ke desa ke kampung, bahwa banyak sengketa lahan semua provinsi," imbuh Jokowi kembali.
(Khafid Mardiyansyah)